Friday, June 14, 2013

[SINOPSIS] I HEAR YOUR VOICE EPISODE 1- PART 1


Suasana di sekolah.. siswa-siswa berlomba dengan waktu menuju kelas masing-masing. Tak terkecuali seorang murid laki-laki dengan headphone menggantung di leher, tampak sedang bergegas pula ke kelasnya (*he is our hero, Park Soo-Ha...hohoho*)
Sementara itu, di sebuah ruang kelas, di belakang deret bangku terakhir, tampak sekelompok siswa sedang menyiapkan sesuatu. Aaaaaaaah.... apa yang mereka lakukan? Mencurigakan!! Sepertinya sedang merencanakan sesuatu untuk mengerjai seseorang. Siapa ya kira-kira yang bakalan jadi korbannya?? Entahlah, semoga bukan jagoan kita aja aja!
chocholatedrama.blogspot.com

chocholatedrama.blogspot.com

Kembali ke our hero, Park Soo-Ha (Lee Jong-Suk) yang sedang menuju kelas, dia berjalan dengan santai mengiringi seorang siswa perempuan di depannya (Ssang-Ko) yang membawa tong sampah (mungkin dia habis piket buang sampah gitu...). Begitu sampai di pintu kelas, anak-anak yang tadi “merencanakan sesuatu” , berusaha bertingkah biasa saja dan menyuruh Ssang-Ko untuk mengambil sapu dan membersihkan lantai. Padahal tadi gagang sapunya sudah dikasih lem, dan lantainya dituangi minyak (bisa ditebak, kan... rencana jahat mereka!!!).  
Tapi sebelum Ssang-Ko mengambil sapunya, Soo-Ha  sudah mendahuluinya.
“ hei, hei, hei! Jangan! Jangan lakukan itu!!”, mereka berusaha mencegah Soo-Ha. Tapi terlambat..
“kenapa?” jawab Soo-Ha sambil memegang sapu, dan..... “ah, kenapa ini? Apa ini lem?”, lalu... Bruk!! Dia jatuh gara-gara menginjak lantai yang berminyak (hiks,, poor Soo-Ha T-T).  Why, he acted like that? Apa Cuma kebetulan aja?? Owh... ternyata tidak, pembaca! hahaha.... *narator mode on*

Soo-Ha ini ternyata sudah tahu rencana jail mereka...Lho, kok bisa??!!! 
Dengan hanya menatap mata anak-anak jail itu, Soo-Ha tahu apa yang ada dalam pikiran mereka, dan inilah kelebihannya -bisa mendengar pikiran/suara hati orang lain- (dan mungkin ini juga yang menjadi alasan drama ini  judunyal “I Hear Your Voice”). Soo-Ha sudah tahu rencana jahat itu, tapi tetep mau gantiin posisi Ssang-Ko (untuk melindunginya), bahkan sampe berpura-pura termakan rencana jahat mereka... ooooh, so sweeeeet.... (^-^).
Karena rencananya untuk ngerjain Ssang-ko gagal, salah seorang dari anak-anak jail itu (yang kayaknya sih ketua kelompoknya), jadi marah. Dia berusaha memukul Soo-Ha, tapi Soo-Ha selalu bisa menghindar dengan mudah, dan akhirnya dia kelelahan sendiri. Ketika di bermaksud menyerang Soo-Ha lagi, tiba-tiba, BUKKK!!!  Tendangan Soo-Ha mendarat di perutnya, Kalah telak!!  Yes! BRAVO Soo-Ha!!!!  Hahahah....


Apakah insiden ini selesai sampai di sini saja?? Jawabannya:TIDAK!!
Lanjut di toilet cowok, heheh... pas ketua kelompok anak jail tadi lagi di toliet, tiba-tiba Soo-Ha nongol dan bilang, “apa kamu penasaran bagaimana aku bisa mengalahkanmu tadi?”  sambil memegang pipi ketua kelompok dengan kasar, Soo-Ha melanjutkan dengan ekspresi mengancam“dengan melihat mata seseorang, aku bisa tahu apa yang ada dalam pikirannya. Dimana mereka akan memukul, bahkan kemana mereka akan lari...”  “be...benarkah?” si ketua kelompok tampak ketakutan. “haha.. itu bohong!kena kau!” nyante banget Soo-Ha bilang begitu sambil ketawa “mana ada trik rahasia seperti itu. Kamu hanya meleset saja” ah.. Soo-Ha.. baik banget, udah dikerjai tapi masih berusaha untuk bersikap baik. Tapi bikin deg-degan juga, tak kira beneran buka rahasia, ternyata Cuma menggertak aja, fiuuh... mana seru ya, kalo dari awal udah ada yang tau kekuatannya.

Tapi kemudian ada sesuatu yang membuat Soo-Ha tampak diam terpaku sambil memandang si ketua kelompok (antara sedih dan marah kayaknya...). kenapa..? karena Soo-Ha mendengar kata hati anak itu, “dasar anak yatim lemah. Aku memberimu kesempatan karena kamu tampak menyedihkan” (*dasar jahat!!! Seumpama dia kertas, udah kuremas-remas. Lalu kubuang ke tong sampah*)

Soo-Ha berjalan keluar gedung sekolah. Dia mengambil HP di saku dan akan menyambungkannya ke headphone. Gantungan HP... dia memegang gantungan Hpnya kemudian kenangan masa lalunya muncul kembali....
*Flash back................
Di dalam mobil, seorang anak dan ayahnya.... anak itu bernyanyi mengikuti lagu yang diputar di radio mobil sambil memegang  HP dan memainkankan gantungannya.
If i’m not alone, then nothing in this world can scare me
I’ll be next to you forever
Ketika mereka sedang membicarakan rencana akhir pekan, tiba-tiba dari arah depan, truk besar menghantam mobil mereka. Ayah memanggil -manggil sang anak (yang ternyata Soo-Ha kecil).  Keduanya masih hidup tapi terluka parah dan Soo-Ha mengatakan bahwa kepalanya sakit. 

Seseorang keluar dari truk menuju mobil  Soo-Ha. Ayah meminta tolong agar anaknya dikeluarkan karena terluka, tapi Soo-Ha kecil malah terkejut dan ketakutan. Dia mendengar pikir orang itu yang ternyata memang berniat membunuh ayah. Orang itu kembali ke truknya. Sementara Soo-Ha berusaha menyuruh ayahnya untuk segera lari. Ketika orang itu kembali ke mobil mereka, Soo-Ha semakin ketakutan karena tahu niat jahatnya tapi Soo-Ha tidak bisa berbuat apa-apa, selain hanya anak kecil, waktu itu kondisinya luka parah. Dan terjadilah hal yang menyakitkan itu... di depan matanya, Soo-Ha menyaksikan ayahnya dibunuh secara kejam... hiks.hiks.hiks.tragis...!!!
Orang itu bener-bener jahat!! Gak puas hanya membunuh ayah, dia juga berniat membunuh Soo-Ha. Pintu mobil dibukanya, sementara Soo-Ha menangis ketakutan sambil  memanggil-manggil ayahnya, orang itu memegang pemukul dengan kedua tangannya, ketika hendak melayangkannya tiba-tiba.....

Flashback ends..
Back to Soo-Ha at present time “sejak hari itu, ada dua macam suara di duniaku. Yaitu suara yang bisa didengar oleh semua orang dan suara yang hanya bisa didengar olehku. Duniaku lebih berisik dibandingkan dunia orang lain.”
 Park Soo-Ha berdiri --dengan mengenakan headphone-nya—sambil memandang lapangan di depannya.
SooHa menuju tepi lapangan dan duduk-duduk di tangga. Seorang anak perempuan (yang merupakan anggota anak-anak jail tadi) menghampiri dan duduk di sampingnya. dia memberikan botol berisi cairan warna pink pada Soo-Ha dan menyuruh Soo-Ha membersihkan tangannya dengan itu. 


Anak perempuan itu (yang aku belum tahu namanya,,hehe) penasaran apakah Soo-Ha suka sama Ssang-Ko. “tidak” jawab Soo-Ha
Anak perempuan itu makin penasaran sama Soo-Ha “saat hari valentine, kamu bilang ada seseorang yang kamu suka?”
“benar, ada seseorang yang aku sukai” jawab Soo-Ha lagi
Mbaknya itu masiiiih aja penasaran dan bertanya-tanya dalam hati, yang tentu saja bisa didengar sama Soo-Ha, dan Soo-Ha pun menjawab pass sesuai dengan pertanyaan dalam hati mbaknya itu,, hehe...bahkan Soo-Ha juga tau ketika  anak perempuan itu berharap dialah orang disukai Soo-Ha (wkwkwkwkwk... ngarep ya mbak! Sumpah lucu banget pas adegan ini).


Sementara itu di tempat lain, seorang wanita (Lee Bo-Young as Hye-Seong) dengan pakaian rapi ala kantoran, sedang berjalan ketika tiba-tiba ada bola menggelinding melalui genangan air kotor dan mengenainya. Anak-anak yang bermain bola itu memintanya untuk melempar kembali bolanya. Si wanita pun mengambil bola dan melemparnya, tapi bukan melempar kembali ke anak-anak itu melainkan melemparnya ke belakang.. wkwkwk... dengan raut wjah yang tidak berubah.. padahal jalanan di belakangnya menurun lho, so, tau sendiri kan gimana nasib bola itu?? Xixixi... menggelinding sampai jauuuuh entah kemana, hahaha....

Sampai di pengadilan, Hye-Seong menjalankan tugasnya sebagai pengacara, tapi alamaaaaak... gayanya yang malas-malasan itu lho, bikin segenap orang dipengadilan heran dan shock!!!
Di luar gedung pengadilan, ada seorang ahjuma lagi mbagiin sesuatu secara gratis, mungkin semacam promo produk gitu, Hye-Seong yang sedang lewat pun menerima barang gratisan itu sambil bicara di telepon dengan ibunya yang memaksa dia untuk menjadi pengacara publik. Selesai teleponan, dia balik ke ahjuma dan minta   barang gratisan lagi. Si ahjuma rada gak rela, tapi Hye-seong malah ngambil sendiri dan banyak pula!!  Ya udah, merengut dan heranlah si ahjuma itu ( mungkin dalam hatinya nggerundel..kok ya adaaaaa orang kayak gitu..hahaha).


Hari interview untuk pengacar publik telah tiba. Salah seorang pelamar, Cha Gwan-Woo, memasuki gedung interview. Sebelumnya, di luar dia membaca pengumuman, bahwa interview pengacara publik di gedung bagian timur ruang nomor 529. Tapi yang dia baca hanya tulisan RUANG 529. Begitu sampai di ruang tersebut, ternyata hanya ada satu orang, Hye-Seong, yang sepertinya sudah menunggu sejak tadi sambill ngegame. Gwan-Woo menawari kisi-kisi pertanyaan, tapi Hye-Seong menolaknya. Setelah beberapa saat menunggu, ada yang masuk lagi dan mengatakna bahwa mereka salah ruang. Interview di gedung sebelah TIMUR, sedangkan ini gedung sebelah BARAT..wkwkwk. Hye-Seong langsung cabut lari diikuti Gwan-Woo yang kewalahan mengimbangi larinya Hye-Seong. Sampe di tempat interview  sebenarnya, ternyata sudah banyak saingan yang datang, wah.. wah... *geleng-geleng liat tingkahnya Hye-Seong!
 



Saat interview ini, Hye-Seong menceritakan kisah masa kecilnya yang membuat interviewer penasaran. Dari sini jadi tau, ternyata yag membuat pak penjahat gak jadi membunuh Soo-Ha adalah Hye-Seong.
Flashback..............start!
Hye Seong kecil tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai tukang masak di keluarga seorang hakim kaya. Hakim ini punya anak perempuan seumuran dan sekolah bareng Hye-Seong. Saat sedang ujian, Hye-Seong memergoki anak hakim ini nyontek, sehingga dapat nilai tinggi. Karena dapat nilai tinggi, anak hakim itu mangadakan pesta kembang api bersama teman-temannya di rumah. Saat Hye-Seong mengantarkan makanan, dia diajak ikut pesta dan diberi kembang api. Belum sempat menyalakannya, tiba-tiba mata anak hakim terkena kembang api sehingga menjadi buta sebelah. Hye-seong dituduh sebagai pelakunya. Ibu Hye-Seong percaya pada putrinya karena dia sempat menangis ketika membela diri. Padahal ibu tau, Hye-seong bukan tipe anak yang suka menangis, bahkan ketika ayahnya meninggal, dia sama sekali tidak meneteskan air mata. Hye-Seong hanya menangis ketika dia diperlakukan tidak adil. Akhirnya Hye-Seong dan ibunya keluar dari rumah pak hakim. 


Saat akan pergi, Pak hakim memberikan amplop berisi uang ke ibunya Hye Seong. Hye seong menolak, tapi ibunya malah menerimanya. Hye Seong pun marah dan tidak mau pergi dengan ibu, dia bertahan di depan rumah pak hakim sampai ibu mau mengembalikan uang itu. Ibu pergi meninggalkan Hye Seong, tapi tidak benar-benar pergi. Ternyata ibu pergi ke toko buku dan memborong buku-bukunya pak hakim (entah buku  tulisannya ato tentangnya), membawa buku itu ke depan rumah pak hakim lalu membakarnya... (Wow, keren juga ya ibu satu ini ya!*)
Tentu saja tindakan ibu membuat hye seong terkejut dan terharu, sementara pak hakim terkejut dan mmuarah!!! Hahaha... puas liatnya!:p



Tentu saja tindakan ibu membuat hye seong terkejut dan terharu, sementara pak hakim terkejut dan mmuarah!!! Hahaha... puas liatnya!:p

 TO BE CONTINUED...........

Catatanku:
Di episode pertama ini, aku belum begitu paham nama masing-masing tokohnya. jadi sering menyebut mereka dengan "pak penjahat", "pak hakim", "anak pak hakim" dll... maaf kalo readers merasa terganggu ya... 

Dua tokoh utama kita di sini ternyata enggak seumuran. yang cowok lebih muda... apakah tetep akan ada loveline di antara keduanya?? aku penasaran... kalo iya, berarti bakalan jadi Noona-Dongsaeng couple yach... kita tunggu aja.






No comments:

Post a Comment