Wednesday, July 17, 2013

(Sinopsis) I Hear Your Voice Episode 9

Soo Ha pergi dan menjanjikan pada Hye Seong bahwa min Joon Gok tidak akan pernah lagi mengganggunya. Apa sebenarnya rencana Soo ha...?
Hye Seong terbaring di rumah sakit. Dokter mengatakan “untungnya tidak ada organ yang terluka. Dia mengalami pendarahan jadi dia harus dirawat di rumah sakit beberapa hari.” Ternyata ada Kwan Woo di situ, buka Soo Ha. Sepertinya dia yang bertindak sebagai penanggungjawab Hye Seong di situ. Dokter melanjutkan, “tapi, apakah kita tidak melaporkannya pada polisi? Itu seperti luka tusukan.” (*oooowch... Joon Gok kah???)
Hye Seong siuman, Kwan Woo membantunya duduk. Lalu dia teringat pada Soo Ha dan meronta ingin mencarinya. Hye Seong mulai mengingat-ingat tentang Soo Ha: apa yang sebenarnya Soo ha pikirkan..... dia selalu mendengarkan suaraku. Tetapi aku, saat dia membutuhkan, tidak mendengarkan suaranya. Pada hari yang berat itu, bahkan jika kamu meninggalkanku......

Flash back: tiga hari yang lalu
Hye Seong mendapat klien seorang ahjusi yang (pura-pura) buta. Dia dituntut karena melakukan pelecehan seksual di dalam bus, tapi menolak tuntutan itu dengan alasan dia buta. Tapi Hye seong tahu, ahjusi itu bohong dan dengan cerdas dia berhasil menjebak sehingga kebohongan ahjusi terbongkar di hadapannya. Sementara itu di luar ruangan... Lawyer Cha tampak murung, karena merasa tidak enak pada Hye Seong setelah dia menjadi pengacara Joon Gok. Dan besok adalah hari pembebasannya.
Hari sudah malam, Soo Ha duduk menunggu di depan gedung kantor Hye seong. Saat dilihatnya Kwan Woo, dia diam-diam mengikutinya. Setelah berjalan cukup lama, Kwan Woo tiba-tiba menghilang di tikungan jalan... dia sadar ada yang mengikuti. Saat Soo ha mencari Kwan Woo, tak disangka Kwan Woo sudah ada di belakangnya. Lalu Soo Ha bertanya, “apa kamu pandai dalam bertarung?” Kwan Woo langsung memasang kuda-kuda, dikiranya Soo Ha sedang memnantangnya... Soo Ha malah tertawa.
Soo Ha: “Aku tidak akan bertarung denganmu, tapi aku ada permintaan..”
Kwan Woo: “permintaan.....?”
Esoknya, Soo Ha keluar dari apartemennya (bagus banget apartemennya Soo Ha). Bukan ke sekolah, karena dia hanya mengenakan kaos oblong dan celana panjang hitam, topi hitam dan membawa tasnya (cara jalannya itu lho... kereeen, kayak lagi jalan di catwalk, heheh). Di luar, Seung Bin sudah menunggu. Dia mengajak Soo untuk ke sekolah bersama. Tapi Soo Ha menyuruh seung Bin pergi sendiri. Lalu tiba-tiba Seung Bin merebut tas Soo Ha, “Apa yang kamu lakukan. Cepat berikan tasku!” bentak Soo Ha. Seung Bin menjawab dengan agak takut dan khawatir, “ tidak mau! Ayo kita ke sekolah bersama.”
Seung Bin lalu terdiam, dia merasakan ada benda aneh dalam tas Soo Ha, dalam hati :apa ini? Ini seperti pisau.  Soo Ha yang tau isi pikiran seung Bin langsung merebut tasnya dengan paksa.  Lalu mengatakan dengan wajah serius pada seung Bin untuk tidak berpikiran yang tidak-tidak dan jangan mengatakannya pada orang lain. Lalu pergi meninggalkan Seung bin....
Di pengadilan, ini saatnya pembacaan keputusan untuk Joon Gok. Setelah Judge Kim membacakan dasar pertimbangan dengan panjang lebar, akhirnya tiba pada keputusan bahwa terdakwa, Min Joon Gok, BEBAS!!!! Hanya Joon Gok yang berteriak penuh kemenangan, sementara Hye Seong, Kwan Woo, dan Do Yeon tampak begitu kecewa.
Hye Seong segera meninggalkan ruang sidang, kemudian Kwan Woo mengejarnya. “Hye seong, ayo kita bicara. Aku tahu, kamu sangat membenciku. Tapi aku tidak mau kehilanganmu karena ini. Apa yang bisa kulakukan. Apa yang bisa membuatmu melihatku lagi. Aku akan melakukan apun.” Hye Seong menanggapi dengan dingin, “tidak perlu melakukan apapun. Aku perlu seseorang untuk kubenci. Jika tidak, maka aku akan membenci diriku sendiri. Jadi diam, dan jangan melakukan apapun. Jadi aku bisa tetap membencimu.” Lalu meninggalkan Kwan Woo yang hanya bisa diam di depan patung mbak-mbak mbawa timbangan.....
Sampai di pintu berputar, Hye seong tidak bisa lagi membendung rasa sedih dan kecewanya. Dia terdiam di situ dan menangis.... menangis karena lagi-lagi dihadapkan pada ketidakadilan, dimana hukum tidak mampu melindunginya sebagai korban, dan justru melepaskan penjahat yang selama ini membuathidupnya tidak tenang dan merenggut nyawa ibunya. Hye Seong menangis sesenggukan sambil memanggil ibunya.... *sedih banget, aku ikut nagis pas nonton ini....merasa tak berdaya, kecewa, dan diperlakukan tidak adil* Trio hakim yang melihatnya turut merasakan kesedihannya. Sementara itu, Min Joon Gok yang dibebaskan, disambut oleh orang-orang dari lingkungannya. Saat akan memasuki mobil, Joon Gok melihat dan beradu mata dengan Soo Ha.
Lawyer shin kembali menemui mantan kliennya di penjara, Hwang Dal Joong, yang sempat dimintai Do Yeon agar memberi kesaksian yang memberatkan Joon Gok. Dia menceritakan bahwa Do Yoen memintanya datang lagi dalam sidang, tapi Lawyer Shin mencegahnya karena itu tidak akan menolong, justru akan membahayakan. Dia juga menyampaikan bahwa Do Yeon adalah anak Hakim seo, hakim yang telah membuatnya masuk penjara 25 tahun yang lalu, jadi jangan berhubungan lagi dengannya. .. tampak sekali kebencian Hwang Dal Joong pada hakim itu. Pada waktu yang sama, Do Yeon juga menceritakan perihal Hwang Dal Joong pada ayahnya yang mengundang reaksi terkejut pada hakim itu. Hakim seo, ayah Do Yeon, juga menyuruh anaknya itu untuk berhenti berurusan dengan Hwang Dal Joong.
Lawyer Cha masih di kantor, Yoo Chang datang memberikan setumpuk berkas-berkas kasus Min Joon Gok 10 tahun lalu. Dia mempelajarinya, lalu teringat pada permintaan Soo Ha, “jika Min Joon Gok bebas, utamakan untuk melindungi Hye Seong, karena Joon Gok pasti akan mencari Hye Seong dulu.” Tapi jawaban Lawyer Cha bener-bener mengecewakan, “aku pikir Min Joon Gok bukan orang yang akan melakukan hal seperti itu.” Namun Soo Ha dapat membaca keraguan dalam hati Kwan Woo, bahwa mungkin Soo Ha benar. Kemudian dia bergegas pergi....
Sementara itu, Hye seong sudah sampai di rumah... rumah yang terasa kosong tanpa Soo Ha. Setiap yang dia lakukan, selalu mengingatkannya pada soo Ha. Mulai dari minum langsung dari botol hingga mengambil mug, dia ingat bagaimana Soo Ha selalu mengingatkan agar Hye seong minum dengan gelas dan meletakkan mug di tempat yang mudah dia jangkau. Tapi sekarang sosok itu tidak ada lagi.... merasa kehilangan...dan sendirian.
Hye seong lalu beranjak ke kamarnya, sambil berbaring dia berbicara pada dirinya sendiri, berusaha membuatnya merasa nyaman dengan mengatakan bahwa sekarang lebih baik, tidak ada yang mengomel. Tapi dia mengatakannya dengan wajah tertekan, yang menunjukkan betapa dia sangat kehilangan Soo Ha, “dasar anak nakal! Knapa sekarang, setelah semua waktu  itu.....” Tiba-tiba Hye Seong  mendengar suara mencurigakan, lalu dia keluar kamar. Rumahnya telah dipenuhi asap, rupanya ada seseorang yang melemparkan bom asap dengan sengaja. Hye Seong langsung menelpon polisi.
Kwan Woo yang tadi bergegas pergi dari kantor ternyata sedang menuju rumah Hye Seong bersamaan dengan datangnya polisi. Syukurlah, Hye seong tidak apa-apa. Dia menunggu di beranda rumahnya sementara satu polisi memeriksa dalam rumah dan menemukan adanya bom asap. Polisi itu mencurigai pelakunya adalah Min Joon Gok seperti yang dikatakan Soo Ha. Lalu Kwan Woo menanyakan apakah Soo Ha juga menemuinya, disusul serangkaian instruksi pada dua polisi selayaknya memerintah anak buah, dan dua polisi itu menurut saja, hehehe... secara Kwan woo kan mantan polisi...
Ketika dua polisi itu pergi dengan mobil patrolinya, tampak Soo Ha di balik rimbunnya pohon sedang mengawasi, dia melepas sarung tangan dan memasukkan dalam tas yang di dalamnya.... ada beberapa bom asap lain. Ah... ternyata ini ulah Soo Ha agar para polisi dan Kwan Woo waspada dan benar-benar menjaga Hye seong. Soo Ha kemudian menelpon Min Joon Gok dan pergi hendak menemuinya. Min Joon Gok, sudah menunggu Soo Ha di suatu area parkir sebuah gedung... di tempat yang sepi dan gelap...

Setelah insiden bom asap, Kwan woo membawa Hye seong ke kantor. Hye Seong berusaha menelpon soo Ha tetapi tidak diangkat. Kemudian ada telepon masuk, dari Seung Bin. Dia mengatakan bahwa pagi tadi dia bertemu Soo Ha, dan mendapati benda aneh di dalam tas Soo ha, yang kemungkinan itu adalah pisau. Mendengar itu, Hye seong minta Seung Bin tidak menceritakanny pada orang lain. Lalu Hye seong bergegas hendak mencari Soo Ha, Kwan Woo mengikuti dan mengatakan dia akan menelpon polisi untuk mencari tahu keberadaan Min Joon Gok dan Soo Ha. Tapi ye Seong merebut hapenya melarangnya menghubungi polisi, lalu dia teringat Soo Ha pernah menginstal aplikasi pelacak di ponsel mereka. ..
Sementara itu, di suatu lorong yang gelap tampak seseorang berjalan dengan langkah yang mantap penuh tekad... Park Soo Ha... dia membuang tasnya, lalu mengeluarkan pisau lipatnya sambil terus berjalan dengan cepat tanpa rasa was-was sedikitpun. *ckckck...keren..keren..keren!! cara dia melangkah, cara dia membuang tas, pandangan matanya, bahkan cara dia mengeluarkan pisau... semua terlihat indah dengan gaya one man show di atas catwalk. Whoaaa... aku sampe rerun bagian ini berkali-kali, terpesona!!!*


Soo Ha sampai di area parkir. Dia menyapukan pandangan mencari Joon Gok. Di belakang sebuah mobil, tampak olehnya CCTV telah dirusak dan tergeletak di lantai. Soo Ha melangkah lagi, kali ini pelan-pelan sambil berteriak memanggil Min Joon Gok dan menyuruhnya keluar. Joon Gok menjawab sambil tertawa menyebalkan di tempat persembunyiannya, di dekat terminal listrik, dan dia membawa sebuah pipa besi panjang...  Soo Ha menggertak bahwa dia datang bersama polisi, tapi gertakan ini tidak mempan, bahkan Joon Gok mengatakan dia akan tetap hidup. Soo Ha: “aku tidak peduli. Jika kamu yang selamat kali ini, berarti kamu adalah pembunuh, kamu tidak akan bisa melakukan hal-hal bodoh lagi.” Joon Gok menjawab, “ kamu sama denganku. Jika kamu mati mati gadis itu akan sedih. Dan jika kamu membunuhku, kamu akan menjadi pembunuh. Itu sama saja.”
Mendengar provokasi Joon Gok, Soo Ha semakin tak sabar ingin menghabisi orang itu. Joon Gok melanjutkan, “Aku sudah memikirkan ini, jika aku bertarung denganmu, aku tahu aku akan kalah. Aku tidak bisa menyamai talentamu, agar seimbang aku harus memanfaatkan sesuatu, kan..” joon Gok membuka pintu terminal listrik dan mematikan lampu di area parki itu... seketika suasana menjadi gelap. Rupanya Soo Ha tidak mengantisipasi hal ini. Dalam keadaan gelap, Joon Gok berada di atas angin. Meskipun sudah berusaha menguasai keadaan, Soo Ha tetap tidak tahu posisi Joon Gok. Serangan pertama, dari arah depan yang tak terduga, mengenai tepat di tangan kanan Soo Ha sehingga pisaunya terlepas dari genggamannya. Joon Gok bergerak cepat dalam kegelapan.

Serangan kedua, pipa besi itu berhasil mendarat di punggung Soo Ha, dilanjutkan pukulan telak pada ulu hati dan persentuhan keras pipa pada kakinya. Pada waktu yang sama, Hye Seong dan Kwan Woo terus melacak keberadaan Soo Ha. Mereka telah berada di gedung yang tepat, tetapi belum tahu posisi Soo Ha secara pasti. Mereka berlari mengikuti petunjuk pada HP Hye Seong. Karena tidak tahu Soo Ha ada di lantai berapa, Hye Seong minta untuk berpencar. Meski Kwan woo sudah memperingatkan bahwa itu berbahaya, tapi Hye seong bersikeras karena baginya menyelamatkan Soo Ha itu lebih penting. Mereka pun berpencar....
Kembali ke area parkir, Soo Ha mendapat serangan bertubi-tubi dari Joon Gok. Ketika Joon Gok bersiap memukulnya lagi dari belakang, Soo Ha yang masih terjongkok, membuat gerakan memutar dan menyerang kaki Joon Gok. Sepertinya ini adalah serangan pertama Soo Ha, dan langsung berhasil menjatuhkan lawannya. Dengan cepat, Soo ha kembali menyerang Joon Gok dengan tendangannya... sementara Joon Gok berusaha bangkit, Soo Ha memanfaatkan kesempatan menuju terminal listrik dan menyalakan lampu.. berhasil. Lampu menyala, ini membuat Joon gok sangat panik. Dalam keadaan terang, Joon Gok benar-benar tidak ada apa-apanya bagi Soo Ha. Dia selalu gagal menyerang Soo Ha, sebaliknya malah menerima pukulan dan tendangan keras Soo ha berkali-kali, bahkan dilempar Soo Ha ke dinding!!

 Joon Gok yang sudah berdarah-darah berusaha bangkit... dan sambil menatap tajam pada joon Gok, Soo ha memungut pisaunya..melihat Soo Ha berjalan mendekat dengan pisaunya, Joon Gok bicara, “apa kamu benar-benar akan membunuhku? Kalo begitu kamu akan menjadi pembunuh.” Soo Ha menjawab “Aku tak peduli. Hanya kematianmu yang menjamin orang itu (baca: Hye Seong) akan selamat.” Dalam keadaan terdesak, Joon Gok masih bisa memprovokasi Soo Ha. Bersamaan dengan itu, Hye Seong datang...  Soo Ha yang telah terprovokasi kata-kata Min Joon Gok tanpa ragu lagi mengarahkan pisau itu padanya. Hye Seong berlari untuk mencegahnya, dan..... jlebb!!! Berhasil .. hye seong berhasil menyelamatkan Soo Ha dari ‘menjadi pembunuh’. Tapi semua itu harus dibayar dengan mahal... pisau itu berakhir di perut Hye Seong, menembus kulitnya.... darah mengucur deras. Soo Ha memandang itu dengan tatapan kaget dan putus asa. Orang yang paling ingin dia lindungi, kini justru terluka karenanya. Pisau yang sedianya dia persiapkan utnuk melindungi Hye Seong, malah berbalik melukainya... apa-apaan ini!
Hye Seong diambang kesadarannya berkata dengan nada keras pada Soo Ha, “Hey bodoh, aku sudah bilang padamu, jika kamu membunuh seseorang, kamu bukan lagi korban tetapi pembunuh. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan....?” Hye Seong semakin kesakitan, Soo Ha yang sangat shock, menjatuhkan pisaunya. Kesempatan itu dimanfaatkan Joon Gok... Dia mengambil pisau itu dan menyerang Soo Ha. Seperti sebuah bumerang, pisau itu juga melukai Soo Ha. Joon Gok berhasil menusuk punggung sebelah kiri Soo Ha. Saat akan melancarkan serangan lagi, tangan soo Ha berhasil menangkisnya, pisau terlepas dari tangan Joon Gok.. Soo Ha kemudian bangkit dan menyerang balik dengan penuh kemarahan. Dia mencekik Joon Gok sekuat tenaga. Hye Seong dengan sisa-sisa kekuatannya berusaha mencegah Soo Ha. Dengan ragu-ragu, Soo Ha pun melepaskan min Joon Gok. Dia kembali pada Hye Seong dan menopang tubuhnya.
Min Joon Gok benar-benar tidak tahu diri, dia mengambil kembali pisaunya dan hendak menyerang Soo Ha. Beruntung ada suara Kwan Woo yang memanggil-manggil Hye Seong dan soo Ha. Joon Gok lalu melarikan diri, masih dengan pisau di tangannya....  Soo Ha memegang Hye Seong yang semakin tak berdaya, dan dia mendengar suara dalam pikiran Hye Seong, “ jangan katakan pada siapapun apa yang terjadi. Katakan saja bahwa kamu tidak menusukku, tetapi Min Joon gok yang melakukannya, ok! Jika kamu mengatakan yang tidak-tidak... kamu akan....” lalu hye seong tak sadarkan diri. Soo Ha  menangis sambil memeluknya dan memintanya untuk bangun.
Sementara itu, Kwan Woo berlari-lari sambil terus memanggil nama soo Ha. Lalu tanpa sengaja dia melihat Joon Gok keluar dari lantai basement, tertatih-tatih, dan masih menggenggam pisau. Segera dia menuju area parkir di basement dan mendapati Soo Ha dengan wajah putus asa memeluk Hye Seong yang terluka...
Hye Seong berhasil dibawa ke RS. Di depan ruang operasi, Kwan Woo masih tampak shock. Soo Ha yang telah menjalani penanganan pada lukanya, segera menyusul Kwan woo. Di ujung koridor dia berhenti, kemudian memandang ke arah ruang operasi dan Kwan Woo yang menangis secara bergantian. Air mata soo Ha juga terus menetes.....

Hye Seong selamat, setelah operasinya berjalan lancar. Soo Ha berdiri di tepi ranjang, sementara noonanya itu belum sadarkan diri. Sambil menggenggam tangan Hye Seong, Soo Ha mendekat ke wajah  Hye Seong. Dia membisikkan sesuatu lalu pergi.
Kembali ke saat Hye Seong sadarkan diri, dan terdengar kata-kata Hye Seong “ Hari itu, Soo Ha menghilang...”
Hye Seong berusaha menghubungi paman Soo Ha, tapi rupanya dia sama sekali tak peduli. Hye Seong semakin menyadari, betapa Soo Ha adalah seorang yang kesepian. Dia tidak memiliki keluarga untuk bersandar, bahkan di sekolah dia tidak memiliki teman dekat. Sementara itu, polisi memasang pengumuman bahwa Min Joon Gok adalaha buronan atas percobaan pembunuhan  dan balas dendam. Polisi juga semakin mengetatkan penjagaan di sekitar rumah Hye Seong.
Kwan Woo mengundurkan diri dari pengacara publik, mungkin dia merasa bersalah karena dialah yang telah membuat Joon Gok bebas.
Malam hari, disebuah area pemancingan, seorang ahjusi dibuat shock dengan ditemukannya potongan telapak tangan kiri di kolam.... Esoknya, kejadian itu menjadi berita utama. Hye Seong yang mengawasi seorang tukang membetulkan pintu rumah, mendengar berita itu. Dari sidik jarinya, diketahui tangan itu adalah milik Min Joon Gok. Di TKP, polisi menemukan sebuah pisau dan ponsel Joon Gok. Hye Seong segera menuju kantor polisi, di situ dia tahu ternyata, seperti yang dia khawatirkan, Soo Ha menjadi tersangka utamanya. Keluar dari kantor polisi Hye Seong ingat, Soo Ha pernah berbisik padanya dan berjanji tidak akan melakukan apa yang dikhawatirkannya (membunuh Joon Gok). Hye seong yakin itu bukan mimpi. Dia juga yakin Soo Ha akan memgang janjinya.
Detektif  polisi menyelidiki tentang Soo Ha hingga ke sekolahnya. Seung Bin berusaha mencegah ketika para detektif itu akan menggeledah loker Soo Ha tapi gagal. Kim Choong Gi menunjukkan letak loker Soo Ha sambil beranjak pergi dengan membawa tasnya. Seung bin yang marah pada Choong Gi langsung melabraknya hingga Choong Gi tersungkur dan isi tasnya keluar.... di situ kita lihat, rupanya Choong Gi sudah mengamankan barang-barang Soo Ha: sebuah buku harian, sebuah buku bersampul biru dan headphone..... meski sering bersikap menyebalkan di luar, ternyata Choong Gi memiliki hati yang baik, dan dia peduli pada Soo Ha.
Seung Bin ada di kantor Hye Seong, sambil memberi kutek pada kuku Hye Seong dia mengatakan, “ Unni, separuh diriku ingin agar Soo Ha segera ditemukan. Tapi separuh yang lain ingin agar Soo Ha tetap dalam persembunyiannya.” Hye Seong: “kamu tidak ingin bertemu Soo Ha? Bukankah kamu bilang kamu menyukainya?”
Seung Bin: “Aku sangat menyukainya. Aku juga merindukannya.tapi jika dia tertangkap, dia akan dipenjara.” Hye Seong: “Kamu pikir Soo Ha itu pembunuh?” Seung Bin: “Unni,  bagaimana denganmu?” Hye Seong: “Aku tidak berpikir begitu. Tidak. Bukannya aku TIDAK BERPIKIR dia bukan seorang pembunuh, tapi.. Soo Ha memang bukan pembunuh. Aku yakin 100%!”
Setelah selesai dengan perawatan kukunya, Seung Bin berpamitan. Baru beberapa langkah, kemudian dia berbalik,mengambil sesuatu dari dalam tas, boneka teddy kecil, dan memberikanya pada Hye Seong seraya berkata, “ Soo Ha ingin memberikan ini padamu, tapi tidak jadi.” Hye Seong menerimanya dengan ragu.
Hari sudah gelap saat Hye Seong sampai di rumahnya. Dia tidak langsung masuk, tapi duduk di beranda dulu. Saat merebahkan badan, kepalanya mengenai sesuatu dalam tasnya dan membuatnya kaget. Apalagi sesuatu itu mengeluarkan suara yang familiar, suara Soo ha yang berkata “Lawyer Jang, kerja bagus.” Rupanya sumber suara adalah boneka tadi... Hye Seong membalas kata-kata dari boneka “ apa maksudmu dengan kerja bagus?” masih sambil memegang boneka di hadapannya, Hye seong terdiam lalu teringat ketika dia meminta Soo Ha mengatakan bahwa dia melakukan pekerjaan dengan baik, 10 kali..untuk membuatnya merasa nyaman (aku lupa, ini setelah Hye Seong menangani kasus yang mana ya.....???) Waktu    itu  Soo Ha menolak dan mengatakan bahwa itu kekanakan. Hye Seong menekan boneka lagi dan terdengar suara Soo Ha lagi,kali ini dengan bahasa banmal  (bahasa antara teman sebaya atau dengan orang yang lebih muda) “Jang Byun, kerja bagus". Hye Seong menimpali dengan wajah yang semakin memerah menahan tangis, “dasar!! Kamu bahan tidak menggunakan bahasa yang sopan!” lalu dia membunyikan boneka itu beberapa kali.....
Satu tahun kemudian....
Hye Seong bersiap-siap untuk berangkat kerja. Luka tusukan itu masih meninggalkan bekas yang jelas.. ada sedikit yang berbeda, gaya rambutnya, tidak lagi bergelombang... Hye Seong meninggalkan rumah dalam keadaa berantakan, sepertinya kebiasaan lama bersemi kembali... Hye Seong menanti bus di halte, saat melihat anak-anak SMA, dia teringat Soo Ha..

Sementara itu, Kwan Woo yang telah berhenti dari pekerjaannya, tengah berada di pemandian milik orangtuanya, sepertinya dia memutuskan untuk melanjutkan bisnis keluarganya itu, dan dandanannya.....ya ampyuuuun, culunyaaaaa!!!! Daebak!! Hahahah..... mengingatkanku pada teman Narotu si rambut jamur,,heheh.. dia berlari untuk melayani seorang customer yang ternyata Yoo Chang.  Mereka lalu membicarakan keadaan di kantor, Lwayer Shin dalam setahun ini tidak mau bicara dengan Lawyer Jang.  Dan Lawyer Jang kembali seperti dia setahun yang lalu...  mendengar itu, Kwan Woo menggumam, “seperti setahun yang lalu....???”  lalu menarik tangan Yoo Chang dan berkata “dia menjadi lebih muda?!” *gubrak!!!!* wkwkwkwkwkwkwkw........................
Benar adanya, Hye Seong lama kembali lagi, seorang pengacara yang sama sekali tak memiliki semangat untuk membela kliennya, pengacara yang asal-asalan... dan ini cukup membuat frustasi Do Yeon dan Judge Kim. Selesai persidangan, Hye Seong dan Do yeon bertemu di dalam lift. Do Yeon berterima kasih karena berkat Hye Seong, dia mendapat banyak uang (maksudnya menang dalam kasus). Lalu Hye Seong menjawab, “ apa kamu senang? Karena kamu menang dariku?” Do yeon: “ini tidak menyenangkan. Jadi cepat dan bangkitlah” pintu lift terbuka, Do Yeon pergi meninggalkan Hye Seong yang spechless. Di dalam bus, Hye Seong menyandarkan kepala pada jendela... tak bersemangat.  Dia menulis di ponselnya “ Ibu, hari ini adalah hari yang sangat berat. Bahkan terdakwa berbohong, dan aku dicemooh oleh Do Yeon. Ibu... bukannya menjadi naga, aku malah menjadi belut. Haruskah aku terus begini?”   Hye Seong melanjutkan membaca curhatannya yang lain... yang semuanya ditujukan pada ibu...*poor Hye seong, tak ada siapa-siapa lagi di sisinya..*
Tiba-tiba saat memandang ke luar jendela, dia melihat seorang pemuda mirip Soo Ha, sedang berjalan dengan memakai headphone di kepalanya. Hye Seong langsung meminta pak sopir menghentikan bus-nya dan turun mengejar pemuda itu...setelah berhadapan dengan pemuda itu, yang ternyata bukan Soo Ha, Hye Seong merasa putus asa dan memarahi pemuda itu, “mengapa kamu memakai headphone? Itu membuatku bingung?! Mengapa kamu tidak menjawab?!” lalu berbalik dan pergi... heheh.. saat berjalan, dia merasakan sakit pada kakinya, ternyata lecet akibat lari tadi
Sampai di rumah, hye Seong mengobati lecetnya. Lalu dia mengambil boneka tedy Soo Ha dan membunyikannya. Hye seong memarahi boneka itu, meletakkannya dengan keras di samping bantalnya, lalu tidur kerukupan selimut.
Dua detektif yang menyelidiki kasus Soo Ha mendatangi sebuah rumah... mereka menanyakan Park Soo Ha dengan menunjukkan gambarnya. Kakek pemilik rumah langsung kaget.. sepertinya soo ha memang berada di situ. Di dalam kandang ayam, seorang pemuda sedang memunguti telur...

Kakek memanggil pemuda itu Soon Wook... yang dipanggil menoleh menunjukkan wajah innocent-nya dan itu wajahnya Soo Ha! Itu Park Soo Ha!!! Apa dia mengganti namanya?? Tapi Soo Ha tampak benar-benar bingung ketika detektif memanggil dengan nama Park soo Ha. Amnesia kah.....??? Apa penyebabnya???
Sementara itu, Hye Seong yang masih tersembunyi di balik selimutnya, mengangkat telepon dengan ogah-ogahan. Tapi kemudian dia bangkit terkejut, “Apa?! Kamu menemukan Soo Ha?!” Hye Seong kemudian ke kantor polisi. Di sana dia langsung menerobos masuk, begitu melihat Soo Ha dia memukulkan dompetnya dan marah-marah pada Soo Ha. Soo Ha dengan tatapan bingung mebgatakan, “apakah namaku Park soo Ha? Semua orang di sini memanggilku dengan nama itu. Apakah kamu mengenalku?” Soo Ha menatap wanita di depannya dengan penuh tanya

Sementara Hye Seong tampak sangat shock... tidak bisa mengatakan apa-apa... lalu melepaskan tangannya dari Soo Ha.
Episode 9 ends.
Amnesia.... ini sering banget muncul di drama Korea ya.. semoga ke depannya, tema amnesia tidak membuat drama ini menjadi klise dan mudah ditebak. Aku berharap, drama ini akan selalu memberi kejutan-kejutan yang tak biasa... agar tetap istimewa..

No comments:

Post a Comment