Cerita sebelumnya silakan baca di sini.. ^-^
Lalu pada suatu malam, Hye Seong tampak berjalan
mondar-mandir di depan rumah pak hakim sambil membawa kembang api. Yang
ditunggu akhirnya datang, anaknya pak hakim sepertinya baru pulang sekolah
(karena masih pake seragam). Dia tampak ketakutan melihat Hye Seong, apalagi
tahu kalo Hye Seong membawa kembang api. Di sini hye seong ingin membuktikan
bahwa anak pak hakim bohong ketika mengatakan dia melihat Hye seong mengarahkan
kembang api ke matanya. Dan benar juga, saat Hye seong menyalakan kembang api
dan mengarahkan padanya, dia langsung menghindar. Jadi tidak mungkin anak pak
hakim itu bisa melihat jika ada yang mengarahkan kembang api padanya, karena
kalo dia melihat tentunya dia akan menghindar seperti tadi. Hmmm, two thumbs up
buat Hye Seong, tindakannya benar-benar berani dan cerdas!
Akhirnya anaknya pak hakim – namanya Seo Do-Hyun—mengaku
bahwa dia memang telah berbohong. Saat mereka sedang bertengkar, tiba-tiba
terdengar suara yang keras. Mereka pun menuju sumber suara itu yang ternyata
suara mobilnya Soo-ha pas ditabrak truk. Mereka melihat bagaimana pak penjahat
membunuh ayahnya Soo-Ha. Hye-Seong bahkan sempat memoto penjahat itu dengan
hapenya sehingga penjahatnya tahu ada saksi mata, yaitu pas pak penjahat mau
membunuh Soo-Ha trus gak jadi, karena mengejar Hyeseong dan Do hyun. Mereka
berdua selamat karena penjahatnya keburu lari gara-gara mendengar suara sirine
mobil polisi. Tapi sebelum pergi, penjahat itu sempat mengancam, jika dia buka
mulut tentang kejadian itu, maka pak penjahat akan mebunuhnya dan membunuh
orang yang diberitahunya.
O, iya.. waktu Hye Seong memoto penjahatnya, Soo-Ha dan Hye
seong sempat saling bertatapan. Kemudian pertemuan kedua antara Hye seong dan
Soo-Ha terjadi saat pengadilan pak penjahat (ternyata penjahatnya tertangkap,
mungkin dilacak dari kepemilikian truknya, yang pasti bukan karena laporan Hye
seong).
Sebelum hari sidang datang, Hye seong diam-diam ke
pengadilan dan tidak sengaja bertemu Do hyun. Awalnya Hye seong ragu apakah dia
akan menjadi saksi atau tidak. Tapi karena tantangan dan janji Do hyu yang akan
sama-sama menjadi saksi, dia pun menyanggupi tantangan Do Hyun dengan syarat, Do
Hyun juga akan menjadi saksi.
Pada hari persidangan, Hye seong dan do hyun benar-benar datang ke
pengadilan, masing-masing berdiri di depan pintu masuk ruang sidang (pintu
masuknya ada dua). Keduanya memegang pintu dan siap untuk masuk.. apakah mereka
berdua akhirnya benar-benar masuk ke ruang sidang????
Flashback ends....
Kembali ke Hye seong at present time, di ruang interview. “sampai
di sini saja” katanya.
“kenapa? Kenapa kamu tidak menyelesaikan ceritamu?” si
interviewernya bener2 dibuat penasaran, hahahaha...terutama ketuanya. Sementara
interviewer lainnya menebak bahwa Hye seong tidak jadi masuk ke ruang sidang.
Hye seong melanjutkan bicara, “satu hal yang pasti, aku menyesal, dan tidak akan pernah
membuat keputusan seperti itu lagi. Itu sebabnya aku di sini.”
Selesai interview, Hye seong pulang jalan kaki. Saat itu
bertepatan Soo-Ha pulang sekolah. Saat Hye seong menyeberang jalan, Soo-Ha
melihatnya. Dia berlari mengejar Hye seong, tapi malang, lampu hijau berganti
merah, dan meski soo-Ha nekat menerobos di antara mobil-mobil, tetap saja dia
kehilangan Hye seong.
Di sebuah ruang tempat latihan beladiri, Soo ha duduk
sendirian sambil menulis buku harian.... (waahhh, agak melo juga ya ni cowok.... xixixi
*abaikan). Lalu kembali ke SooHa kecil
Flashback........
Di rumah sakit, dokter sedang memeriksa Soo ha yang karena
trauma, dia tidak bisa bersuara. Di situ juga ada dua detektif polisi. Soo-Ha
memberi tahu detektif -- dengan
tulisan-- bahwa sopir truk telah membunuh ayahnya. Detektif itu bukannya tidak
percaya, tapi meragukan apakah keterangan Soo ha dapat dipakai disidang nanti
mengingat sooha hanya anak kecil ditambah lagi di terluka di kepala dan tidak
bisa bicara.
Saat hari sidang, si penjahat terus mengatakan bahwa itu
hanya kecelakaan. Soo Ha berusaha memberitahu bahwa itu tidak benar, dia menulis di kertas bahwa penjahat itu membunuh ayahnya (O iya, yang jadi hakim di sini ternyata ayahnya Do-Hyun.).Tetapi keterangan Soo Ha tidak bisa menjadi bukti karena dia masih kecil dan sedang terluka. Soo Ha bertatapan dengan penjahat, dan dia bisa mendengar pikiran penjahat itu, makaSoo Ha pun menuliskannya:"hei nak, orang-orang bodoh itu ada di pihakku" dan menunjukkan tulisannya pada hakim.
Pak hakim minta tolong orang di samping Soo-Ha untuk membacakannya. diakhir tulisan Soo Ha juga mengatakan bahwa yang dia tulis adalah isi pikiran ahjusi (penjahat) itu. Soo-Ha menulis lagi "aku bisa membaca pikiran orang".
Tentu saja gak ada yang percaya, kecuali penjahatnya, yang kemudian tersenyum sambil memandang Soo Ha dan berkata dalam hati pada Soo Ha "aku tidak tahu bagaimana anak sepertimu bisa membaca pikiranku, tapi, terimakasih, aku selamat karenamu. jangan berharap akan ada saksi karena aku telah mengancam akan membunuhnya jika dia buka mulut" seketika itu Soo-Ha menangis (dan, sumpah, ekspresi penjahat itu nyebelin banget!!) saat tiba-tiba pintu masuk ruang
sidang terbuka, HANYA SATU PINTU, dan ternyata yang masuk adalah Hye seong.
Di
sini Hye Seong menjadi saksi bahkan
menunjukkan bukti foto di hapenya. Hal itu membuat si penjahat marah dan
menyerang Hye seong. Akhirnya si penjahat diputuskan bersalah. Tapi kejadian
ini membuat Hye seong shock, bahkan setelah keluar dari ruang sidang, Hye seong
terus saja menyesalinya (karena takut , mungkin... bagaimanapun, saat itu dia masih kecil).
Selesai sidang, Soo ha mengikuti Hye seong untuk berterima
kasih. Soo Ha mengejar Hye seong yang lari sambil menangis dan terus
mengikutinya meskipun sudah dilarang Hye seong. Karena terus saja dikejar dan
suasana hatinya sedang kacau, Hye seong terjatuh sampai isi tasnya keluar.
Hye seong semakin menangis sambil mengguncang tubuh
Soo-Ha,”ini gara-gara kamu. Semua ini gara-gara kamu. Jangan mengikutiku karena
aku tidak ingin melihatmu!”
Suara hati Hye seong yang ketakutan terdengar oleh SooHa: “mengapa aku datang? Jika orang itu
benar-benar akan membunuhku, apa yang akan aku lakukan? Dia bilang akan
mencariku sekeluarnya dari penjara. Bagaimana aku bisa hidup sekarang?”
Soo-Ha terus memandangi Hye seong yang masih menangis
ketakutan. Lalu Soo-Ha mencoba menenangkan Hye Seong dengan memeluknya
dengan kedua tangan kecilnya. Dalam hati dia berkata:”aku tidak pernah melupakanmu. Jika bertemu lagi, pasti....”
Soo-Ha melanjutkan dengan mulutnya, “...aku akan
melindungimu.”
Hye seong terkejut dan membalas.” Apa-apan ini, kamu bisa
bicara?”. meski terkejut, Hye Seong lalu
tersenyum, begitu juga Soo-Ha.... ah, so sweet this moment.
Sementara itu buku hariannya Hye seong yang tadi terjatuh dari
tas, masih tergeletak di rumput. Buku harian yang sama dengan milik Soo Ha saat
ini.
Flashback ends.....
Soo-Ha memandangi buku hariannya. Dalam hati dia mengulang
janjinya waktu kecil “aku akan melindungimu”. lalu Soo ha kembali berlatih, sementara buku hariannya tergeletak di lantai, terbuka halaman demi halaman yang di situ menceritakan, bagaimana dia sering
melihat orang yang mirip dengan Hye seong dan mengejarnya, tapi selalu kecewa
karena itu bukan dia.
Episode 1 End.
Catatanku:
di episode pertama ini, tokoh utama kita sudah pada muncul dan karakternya juga digambarkan cukup jelas.
Jang Hye Seong muda (diperankan oleh Kim So-Hyun) yang cerdas, berani, dan tidak bisa diam jika melihat ketidakadilan; tumbuh menjadi Hye Seog dewasa (Lee Bo-Young) yang berprofesi menjadi pengacara. mungkin karena pengalaman masa kecilnya, membuatnya tidak pernah bisa mempercayai kliennya dan tidak pernah antusias membela kliennya.
Park Soo-Ha (Lee Jong-Suk) tumbuh menjadi pemuda yang cemerlang, baik dalam studi, pergaulan, maupun dalam bertarung..heheh..
Cha Kwan-Woo(Yoon Sang-Hyun), nantinya akan menjadi rekan Hye-Seong, dia seorang pengacara yang ceria, bersemangat, selalu berusaha percaya pada kliennya, dan rada naif.
Min Joon-Kook (Jung Woong-In), penjahat yang membunuh ayah Soo-Ha. penjahat yang bener-bener jahat!!
Nanti di episode selanjutnya bakal muncul Seo Do Hyun/Seo Do-Yeon dewasa (Lee Da-Hee), dia menjadi jaksa yang bakalan sering beradu argumen dengan Hye-Seong di pengadilan.
*o iya... kalo liat Soo-Ha kecil, kok jadi inget Yoo Chun oppa ya...heheh..
di episode pertama ini, tokoh utama kita sudah pada muncul dan karakternya juga digambarkan cukup jelas.
Jang Hye Seong muda (diperankan oleh Kim So-Hyun) yang cerdas, berani, dan tidak bisa diam jika melihat ketidakadilan; tumbuh menjadi Hye Seog dewasa (Lee Bo-Young) yang berprofesi menjadi pengacara. mungkin karena pengalaman masa kecilnya, membuatnya tidak pernah bisa mempercayai kliennya dan tidak pernah antusias membela kliennya.
Park Soo-Ha (Lee Jong-Suk) tumbuh menjadi pemuda yang cemerlang, baik dalam studi, pergaulan, maupun dalam bertarung..heheh..
Cha Kwan-Woo(Yoon Sang-Hyun), nantinya akan menjadi rekan Hye-Seong, dia seorang pengacara yang ceria, bersemangat, selalu berusaha percaya pada kliennya, dan rada naif.
Min Joon-Kook (Jung Woong-In), penjahat yang membunuh ayah Soo-Ha. penjahat yang bener-bener jahat!!
Nanti di episode selanjutnya bakal muncul Seo Do Hyun/Seo Do-Yeon dewasa (Lee Da-Hee), dia menjadi jaksa yang bakalan sering beradu argumen dengan Hye-Seong di pengadilan.
*o iya... kalo liat Soo-Ha kecil, kok jadi inget Yoo Chun oppa ya...heheh..
No comments:
Post a Comment