Maaf
readers, sinopsisnya lamaaaa.... tapi, suer deh, drama ini semakin menarik
aja. Tujuh episode awal, sudah
memberikan pengalaman drama yang nano-nano. Romance, komedi, suspense....
komplit. Alur drama yang cepat juga menjadi daya tarik, jadinya yang nonton gak
bosen.
EPISODE 8:
“For whom is this life”
Episode 8 dibuka dengan berita kebakaran di
toko ayam, dimana satu korban meninggal, yaitu pemilik toko, alias ibunya Hye
Seong. Mendengar hal itu, Hye seong yang sudah berada di rumah sakit, langsung
pingsan. Soo ha hanya bisa memeluk wanita yang dicintainya itu di tengah-tengah
hiruk pikuk rumah sakit.
Sementara Min Joon Gok, selamat dengan
luka-luka yang tidak begitu parah di tangan, kaki, dan kepala. Di kantor
polisi, dia minta untuk diinterogasi di kepolisian tempat asalnya, sengaja...
agar kasusnya dilimpahkan ke pengadilan tempat tugas Hye seong.
Orang-orang
menghadiri pemakaman ibu Hye seong, Hye seong hanya berdiri terpaku di depan
foto ibu, sambil menerima ungkapan belasungkawa dari rekan-rekannya, tanpa air
mata.
Sementara
itu, di tempat yang sama, Lawyer Shin meminta Judge Kim agar dia dan Lawyer Cha
tidak menjadi pengacara Joon Gok. Judge Kim berjanji akan melakukan sebisanya.
Jaksa yang
menangani kasus ini ternyata adalah Do Yeon. Dia mengunjungi Joon Gok di rumah
sakit dan mendengarkan keterangan darinya. Di hadapan jaksa, Joon Gok terus
membela diri, bahwa dia berusaha menyelamatkan bos-nya tetapi gagal. Mulanya,
Jaksa Seo tampak simpatik mendengarkan cerita Joon Gok hingga akhirnya dia
menyinggung kasus 10 tahun lalu. Di sini Joon Gok masih mengelak dia pelakunya,
dan mengatakan itu hanya kecelakaan dan dia menjadi korban secara hukum. Lalu dengan
kalem, Do yeon mengatakan, bahwa dalam kasus Joon Gok 10 tahun lalu, ada satu
lagi saksi, yaitu dirinya! “sampai bertemu di pengadilan, Min Joon Gok” Do yeon
menutup pembicaraan sambil beranjak pergi, meninggalkan Joon Gok dengan wajah
suramnya.
Saat Joon Gok
digiring masuk ke mobil tahanan, Soo ha yang mengetahuinya, langsung menyerang Joon
Gok dan mencekiknya. Tapi di situ banyak polisi, sehingga Joon Gok selamat.
Kembali ke
pemakanan.... tamu-tamu sudah banyak yang pergi, Kwan Woo menawari Hye seong
makan. Hye seong mengeluh, sekarang tidak ada lagi tempat untuk bersandar...
apakah dia harus membeli seseorang? Atau meminta teman-teman ibunya untuk
menyiapkan pemakaman? Kwan Woo merasa iba, lalu bilang dia yang akan mengurus
semuanya. Mereka makan bersama.... lalu menyuruh Kwan Woo pergi karena ia ingin
sendiri. Hye seong kembali ke depan foto
ibunya, terduduk sambil bicara sendiri. “apakah aku ini sakit? Jika tidak
apakah aku ini benar-benar kuat?”. Dia bicara begitu karena bagaimanapun
sedihnya,dia tetap tidak bisa menangis.
Soo ha datang
dan ikut duduk di sampingnya. Dia menceritakan bahwa dia baru saja menemui Joon
Gok yang tidak mengakui bahwa dia telah membunuh ibu, tapi dengan kemampuannya,
Soo ha tahu itu bohong. Hye seong bertanya apakah Soo ha berhasil mencari tahu
apa yang dikatakan ibu sebelum meninggal... lalu Soo ha menceritakan, dengan
terputus-putus menahan tangisnya.. Soo Ha: “Min Joon Gok, membiarkan ibu bicara
denganmu melalui telepon hingga detik-detik terakhirnya”. Hye seong:
“telepon....?” lalu Hye seong mengingat-ingat terakhir kali ibunya menelpon,
yaitu saat dia di halte bis. Mengingat itu, hye seong mulai bisa merasakan
kepedihannya yang mendalam dan menangis... tangisnya semakin menjadi karena dia
merasa semua ini tidak adil. Hingga detik-detik terahir hidupnya, ibu berpesan
agar Hye seong tidak membenci orang yang berbuat tidak baik padanya.... Hye
seong merasa ini benar-benar tidak adil, itu sebabnya dia menangis. Soo ha
mendekat dan menyandarkan Hye seong di dadanya....
Lawyer Cha
yang ternyata harus menjadi pengacaranya Min Joon Gok, menemui Judge Kim dan
minta agar jangan dia, tapi mau bagaimana lagi, pengacara lain menolak dan Min
Joon Gok sendiri yang minta. Pada waktu yang sama, sekretaris Yoo Chang sedang
uring-uringan mengetahui hal itu. Lawyer Shin membentak dan meminta Yoo chang
untuk tenang, bersamaan dengan Hye seong memasuki ruangan.... Hye seong lalu
bertemu dengan Kwan Woo di taman.
Hye seong
dengan wajah dingin mengatakan, “aku bersyukur bahwa yang menjadi pengacara
Joon Gok adalah Lawyer Cha, bukan Lawyer Shin. Jika dia menangani kasus ini,
dia tidak akan peduli tentang koleganya
dan membela Joon Gok apapun yang terjadi, dia juga tidak akan percaya pada
kata-kataku kan? Tapi kamu beda, lawyer Cha... kamu akan ada di pihakku, benar
kan?” Sepertinya ini hanya usaha Hye seong agar KwanWoo jangan sampai seperti
apa yang dia katakan. Karena kita tahu sendiri, Lawyer Shin ada di pihak Hye
seong. “kamu percaya padaku kan?” Hyeseong melanjutkan. “ya aku percaya” jawab
Lawyer Cha.. lalu Hye seong menyandarkan kepala di dada Lawyer Cha.....
*menyedihkan.... janji yang menyedihkan....*
Lawyer Cha
akan menemui Joon Gok, tapi seorang petugas mengatakan Min Joon Gok tidak bisa
ditemui hari ini karena baru saja dia berusaha bunuh diri. Kwan Woo tetap
menemui Min Joon Gok yang tidak sadarkan diri di rumah sakit. Dia membaca surat
yang ditinggalkan Joon Gok, *yang isinya penuh kebohongan*, bahwa setelah
keluar dari penjara dia ingin meminta maaf pada Soo Ha dan Hye seong dan hidup
dengan baik. Dia bekerja pada ibu Hye seong dengan harapan ketulusannya bisa
sampai pada Hye seong...blablablablabla..... intinya dia sama sekali tidak
membunuh ibu hye seong dan merasa menyesal dan bersalah atas kejadian ini. Hebat
sekali Joon Gok ini, dia sanggup melukai dirinya sendiri demi menutupi kejahatannya sehingga orang
lain percaya bahwa dia innocent. Kwan Woo percaya .... dan dia melanjutkan
penyelidikan tentang Joon Gok yang semuanya mengarah pada kesimpulan bahwa Min
Joon Gok memang tidak bersalah. Menyebalkan!!!
Hye seong
duduk di depan kaca riasnya sambil memandangi foto ibunya, dalam hati dia
berkata “jangan khawatir ibu, Lawyer Cha ada di pihak kita”. Soo ha melihatnya,
lalu mengajaknya segera berangkat. Sebelum memasuki ruang sidang, Hye seong
tampak tegang... “ini seperti 10 tahun yang lalu” ucap Hye seong sambil menarik
napas dalam-dalam. Lalu Soo ha merangkul dan membimbingnya masuk.
Persidangan
berjalan tak seperti yang digarapkan Hye seong. Lawyer Cha, yang begitu dia
percayai akan berada di pihaknya ternyata berbalik membela Joon Gok dan
mengatakan dia tidak bersalah. Usai sidang, Hye seong bertengkar hebat dengan
Kwan Woo... bagi Kwan Woo Joon Gok tetap innocent dengan segala alasannya.
Bahkan dia menyuruh Hye seong untuk mau memahami kondisi Joon Gok dan
menghentikan kesalahpahamannya. Speechless...
Hye seong hanya bisa terpaku menahan tangis dan sakit hatinya. Justru Soo ha yang tidak
bisa tinggal diam, ditonjoknya Kwan woo tepat di ulu hati... (PUAS!!!
Hahaha....*evil mode on, jangan ditiru*hahahah....)
Saat Soo ha
sampai rumah, Hye seong sudah ada di sana, sedang bersih2!! Hal yang sangat
langka, sepertinya mood Hye seong sedang buruk dan karena gak tau mau ngapain,
akhirnya dia menyalurkannya dengan bersih-bersih..(mungkin lho!!) Sambil
membersihkan meja, Hye seong menyuruh Soo ha kembali ke rumahnya. Saat ini Hye
seong sedang tidak ingin melihat siapapun, baik dia maupun lawyer Cha! Soo ha
menolak, dia akan tetap tinggal.. hye seong mengancam, jika Soo ha tetap di
sini mungkin dia akan marah-marah dan mengatakan hal-hal buruk pada Soo ha.
“aku tidak mau” jawab Soo ha kalem. Hye seong masih dengan nada tinggi : “apa
kamu anak-anak? Kamu tidak mengerti? Kamu tidak tau apa yang mungkin aku
katakan padamu?”. Soo Ha: “ya , aku memang masih anak-anak, yang tidak mengerti
apa yang akan kamu katakan, jadi katakan saja semaumu”. Hye seong dengan mata
berkaca-kaca: “ aku membencimu, lebih dan lebih hingga jutaan kali saat ini!! Menjadi
saksi 10 tahun yang lalu sehingga ini terjadi.. semua ini karenamu!”. Soo ha
memandang Hye seong dan mendengarkannya dengan berusaha tetap tenang. Hye seong
melanjutkan “Kenapa? Haruskah aku bicara lebih kasar lagi?”. Soo ha: “katakan
saja, aku akan mendengarkan semuanya.” Lalu Soo ha beranjak ke tempat cuci piring.
Dalam posisi membelakangi Hye seong, dia mengatakan “katakanlah.. bahkan jika
kamu akan menyalahkanku, aku akan mendengarkan.” Cooled down... sikap Soo ha
ini mampu mendinginkan emosi Hye seong.
Soo ha
menuang cairan sabun dan mulai mencuci piring, sementara Hye seong berdiri di
sampingnya. kucek-kucek-kucek.... kok gak berbusa ya... Hye seong ngelirik agak
gimanaaa gitu, “Soo ha...”. “apa” jawab Soo ha sambil ngelirik balik dengan
agak tegang... Hye seong: “itu minyak untuk masak..”. *bwuahahahahaha.......rasanya
pengen ngakak guling-guling liat adegan ini. Hadeuuuuh, pak sutradara...
sempat2nya nyelipin adegan kocak dalam atmosfer tegang, sedih, kecewa ini....
lagian, salah Hye seong juga sih, minyak buat masak kok ditaruh berdampingan
dengan sabun cuci piring di wastafel!!!ckckck.....*
Esoknya, Hye
seong tampak sedang galau mempertimbangkan sesuatu sambil muter di tempat
favoritnya, pintu berputar.. “i can do it... i can’t do it... i can do it!”
rupanya dia mau ke rumah Do Yeon. Sampai di depan rumah Do Yeon, dia teringat
kejadian 10 tahun lalu, saat dia harus keluar dari rumah itu, dia berdiri di
sana hingga malam sebagai bentuk protes karena ibu menerima uang dari ayah Do
Yeon... lalu ibu datang yang ternyata menggunakan uang itu untuk membeli buku-buku
Hakin Seo dan membakarnya di depan rumah itu... Hye seong agak ragu, tapi
akhirnya dia memencet bel juga. Hye seong membuang harga dirinya dan menmui Do
yeon, meminta tolong agar Do yeon membantunya melawan Joon Gok. Dia bahkan
berlutut dan meminta maaf atas semua perkataannya selama ini. Do yeon
terkejut... karena dia sangat mengenal Hye seong. Ayah Do yeon datang... lalu
mereka bicara di dalam rumah, dia memberi saran untuk mendatangkan saksi yang
bisa memberikan pernyataan yang akan memberatkan Joon Gok. Tapi menurut Do
yeon, semua orang yang mengenal Joon Gok sudah dia datangi dan mereka hanya
mengatakan semua hal baik tentang Joon Gok. Ayah Do Yeon melanjutkan, “apa kamu
sudah berusaha menemui teman sekamarnya di penjara?”. Yak!! Sepertinya inilah
strategi yang akan mereka gunakan, meminta testimoni yang memberatkan dari
teman sekamar di penjara, dan memberi imbalan padanya. Dia adalah orang yang
dulu pernah diceritakan Lawyer Shin.. klien Lawyer Shin yang dia bela
mati-matian, tapi mereka kalah di persidangan, Hwang Dal Joo.
Pada hari
persidangan, saat menuju pengadilan, Hye seong bertemu Lawyer Shin dan seperti
biasa... bertengkar, karena Lawyer Shin tahu rencana hye Seong dan Do Yeon terkait Hwang
Dal Joo. Yoo Chang menengahi dan menyuruh Hye Seong jalan duluan... tapi Hye
seong berbalik lagi! Mereka beradu argumen lagi sampai Hye Seong benar-benar
marah dan membuang lencana pengacaranya, lencana itu lalu dipungut Lawyer shin
dan diserahkan pada Yoo Chang sambil berkata, “ jika Min Joon Gook diputuskan
tidak bersalah, apakah setelah ini Lawyer Jang masih akan menjadi pengacara...?
Di
persidangan, Hwang Dal Joo benar-benar datang dan memberi kesaksian... tapi
malang... semua testimoninya dapat dimentahkan Lawyer Cha. Soo Ha dan Hye Seong
tampak meradang... Hye Seong tertunduk meneteskan air mata. Keputusan apakah
Min Joon Gok bersalah atau tidak harus menunggu hingga bulan depan... Min Joon
Gok menoleh pada Soo ha dan mengatakan hal sama seperti 10 tahun lalu, hanya
dalam hati... tapi dia tahu bahwa Soo ha mendengarnya “hei bocah, sepertinya
orang-orang bodoh dengan otak cerdas di sini, semua ada di pihakku... ”.
dilanjtkan dengan mengancam, “ jika aku diputuskan tidak bersalah dan keluar
dari sini, selanjutnya adalah giliranmu dan gadis itu..”. Soo Ha semakin
meradang....
Di rumah, Hye
seong tidur sambil memeluk fotonya dengan ibu... dia teringat berbagai kenangan
bersama ibu. Sementara itu, Soo Ha menemui Kwan Woo di luar rumah. Kwan Woo
menanyakan kondisi Hye seong, dan Soo ha mendengar suara hatinya betapa dia
tidak ingin menyerah terhadap Hye seong. Kemudian Soo Ha mengatakan bahwa Hye
seong sangat menyukai Kwan Woo, dia mengalami waktu-waktu yang sulit karena
menyukainya, jadi beri Hye seong waktu, tunggu, dan lindungi dia. “kamu pasti
juga tidak suka karena aku menjadi pengacara Min Joon Gok...” Kata Kwan woo
dengan wajah merasa tidak enak hati. Tapi Soo ha justru mengatakan tidak
apa-apa sambil tersenyum manis, bahkan berterimaksih dan membungkuk padanya.
Kemudian setelah dia berbalik memunggungi Kwan Woo... ekspresi wajahnya berubah
dingin sambil bergumam, “terima kasih, telah memberiku kesempatan...”
(*kesempatan apa maksudnya.....? balas dendam kah???*)
Di dalam
kamar, Soo ha menulis reminder di hapenya... tanggal 3 bulan depan... dalam
tasnya yang sedikit terbuka, tampak sebuah pisau lipat...
Pak guru
sedang mengabsen siswa satu per satu. Saat giliran nama Soo ha yang dipanggil,
Seung Bin menjawab, berpura-pura sebagai Soo ha, tapi malah diadukan oleh Lee
Jong Hoon...hehehe... jadi ketahuan, kalau Soo ha sering tidak masuk
akhir-akhir ini. Ternyata Soo ha masih di rumah, mengecek keadaan, membetulkan
lampu, memperbaiki pintu lemari perabotan yang rusak. Setelah memastikan
semuanya beres, dia pun pergi membawa barang-barangnya. Tapi sebelumnya, tidak
lupa dia meletakkan sepatu kets dan sepatu pria di depan pintu masuk.
*Ini udah
ganti hari apa belom ya... soalnya tadi Soo ha keluar make kaos, sekarang
menemui Hye seong di rumah abu, udah make seragam sekolah...dengan bagian bawah
dasi dislempitin masuk ke dalam hem-nya...lucu...* Setelah meletakkan bunga,
Soo ha mengajak Hye seong ke tempat yang sudah mereka rencanakan sebelumnya,
tapi gak jadi. Ya.. aquarium. Di sana, Hye seong menanyakan kenapa tiba-tiba
Soo ha ingin ke aquarium. Soo ha: “setelah empat kali berusaha ke sini,
akhirnya sekarang kesampaian juga.” Hye seong: “empat kali...?” Soo Ha:
“pertama aku berencana ke sini dengan ayahku, tetapi kemudian dia meninggal,
aku pun tidak jadi pergi. Lalu aku mendapat tugas fieldtrip di sini saat SMP,
tapi aku sakit, jadi aku tidak datang. Lalu yang ketiga, kita berjanji untuk ke
sini setelah persidangan kakek, tapi kita tidak jadi pergi.” Hye Seong: “Hey..
aku sudah akan datang. Kamu yang memutuskan untuk tidak datang, bahkan tidak
mengangkat teleponku..” kayaknya Soo ha gak jadi ke aquarium gara-gara dongkol
melihat Hye seong dan Kwan Woo di taman, yang pake acara cium tangan dan ngajak
ngedate... andai Soo ha tau, waktu itu Hye seong menolak ajakan Kwan Woo karena
baginya rencananya dengan Soo ha lebih penting....
Lalu Soo ha
menjelaskan mengapa dia ingin ke aquarium, “ kamu tahu.. bahwa duniaku lebih
berisik daripada dunia orang lain. Aku merasa di sini nyaman dan tenang.” Hye
seong meng-iyakan setuju... kemudian Soo Ha, yang tadi duduk di samping Hye
seong, berdiri memandang Hye seong dengan satu tangan menumpu di tempat duduk
dan tangan lainnya di saku... *gak tau kenapa, tapi menurutku posenya membuat
Soo Ha tampak kereeeeenn bangeeet! Pengen rasanya ngacak-acak rambutnya!!!!*
“aku sudah
mengepak barang-barangku sebelum ke sini.” Hye seong kaget, lalu Soo ha
melanjutkan agar Hye seong tak perlu khawatir karena Min Joon Gok tidak akan
pernah mengganggunya lagi. “bagaimana kamu tahu..?” balas Hye seong. Soo ha
menunjuk matanya sambil berkata, “aku melihat selama persidangan, jadi kamu
bisa mempercayai kata-kataku.” *bohong.. *
Hye seong:
“jadi itu sebabnya kamu minta datang ke sini? Semacam ucapan selamat
tinggal..?” Soo ha mengangguk, “dan ada yang ingin aku katakan sebelum aku
pergi”. Hye seong merasakan atmosfer aneh, seperti akan berpisah selamanya. Soo
ha berdalih, dia hanya perlu belajar. Meski masih tampak shock dengan pamitan
tiba-tibanya Soo ha, Hye seong mengangguk, menerima alasan Soo ha, tapi
sepertinya setengah hati, “apakah itu yang ingin kamu katakan?” tanyanya lagi.
Soo ha tampak ragu-ragu mau mengatakan sesuatu, tapi kemudin dia mengatakan
sesuatu tentang ibunya Hye seong, yang sampai akhir hidupnya, dia bangga
memiliki putri seperti Hye seong, dan dia akan bahagia di surga. Soo ha meminta
Hye seong jangan menyalahkan dirinya sendiri, dan jangan terlalu membenci
Lawyer Cha, “dia melakukan ini karena dia terlalu menyukaimu. Dia percaya pada
cerita Min Joon Gok dan mengira kamu hanya salah paham. Dia ingin menjernihkan
kesalahpahamnu terhadap Min Joon Gok. Itu semua karena dia tidak tahu
kebenarannya. Dalam posisinya, mungkin itu hal terbaik yang bisa dia lakukan.”
Hye seong mengangguk, “aku tahu..”.
Soo ha
melanjutkan, “ dan.. kamu tahu, tapi kamu sangat menyukainya. Itu sebabnya ini
terasa menyakitkan. Jadi jangan bersembunyi terlalu lama, dan terimalah
hatinya. Itu bagus untuk kalian berdua.” Hye seong mendengarkan kata-kata bijak
Soo ha dengan pandangan kosong dan pikiran berkecamuk... Karena merasa sudah
mengatakan semuanya, Soo ha berpamitan. Tapi wajah Hye seong tampak belum
begitu rela... baru beberapa langkah, Hye seong memanggil, “Hei Soo Ha..well..
so.. lupakan. Bye, terima kasih atas semua yang telah kamu lakukan padaku.
Rajin belajar, Oke.” Hati Soo ha terasa sesak, sampai air matanya keluar.
Backsong... Don’t hold on to my love. Like yesterday, i
cried because i miss you. Then I fall asleep crying.
Soo ha
berbalik, dengan mata berkaca-kaca dia mengatakan, “ ada satu hal yang kamu
tidak tahu..”. Lalu dia meraih pinggang Hye seong dan mencium bibirnya....
bersamaan dengan menetesnya air mata Soo Ha. Hye seong terkejut, tapi juga
tidak menolaknya. Ciuman yang tidak begitu lama, tapi menyampaikan segalanya.
Segenap cinta Soo ha pada Hye seong.
Masih dengan wajah terkejutnya, Hye seong
memandang punggung Soo ha yang semakin jauh......
Backsong.... you became my tears. And your leftme in
tears. The more i try to erase you, the more you spread.
*ends....
Hhh... meski ada adegan kiss, tapi kok rasanya nyeseg gini ya.... Perasaan terpendam Soo Ha selama ini akhirnya bisa dibaca oleh Hye Seong. Apakah Hye Seong akan membalas cinta Soo ha? Apa sebenarnya rencana Soo Ha denganmengatakan bahwa Joon Gok tidak akan pernah mengganggu lagi... membunuhnyakah? Rasanya kok gak rela kalo sampe Soo Ha menjadi pembunuh...
No comments:
Post a Comment