Hye seong sedang jogging... saat dia membetulkan tali
sepatunya sambil bicara dengan ibunya di telepon, tiba-tiba ada seseorang dari
belakang yang mengangkatnya dan menceburkan ke sungai. Hp-nya terjatuh.. ibu Hye
seong yang mendengar jeritan putrinya jadi panik dan memanggil-manggil namanya.
Seseorang berusaha menolong Hye seong lalu..... ibu Hye seong terbangun! Ah...
rupanya mimpi buruknya ibu.
Saat berangkat kerja, hye seong menceritakan mimpi ibunya
dan mengatakan bahwa mimpi ibunya tidak pernah salah. Tapi sepertinya ibu
sedikit berbohong, bahwa mimpinya kali ini adalah pertanda baik. Meski berusaha
tampak ceria, sebenarnya Hye seong khawatir akan keselamatan dia dan ibunya.
Bus yang menuju kantor Hye seong datang... mulanya Hye seong
naik sendirian tapi kemudian Soo Ha menyusulnya, sepertinya karena tadi Soo ha
sempat membaca kekhawatiran Hye seong. Di dalam bus, hye seong mengatakan bahwa
Soo ha tidak perlu merasa berhutang dan terus bersamanya. Soo ha menyangkal,
dan untuk mengalihkan perhatian Hye seong, dia langsung menunjuk ke bangku
kosong. Berhasil!! Hye seong tidak lagi menanyakan alasan Soo ha tetap bersamanya.
Turun dari bus, Soo ha dan hye seong bertemu Kwan Woo. Kwan woo
langsung membicarakan penampilannya yang masih sama seperti ketika akan kencan
dengan Hye seong (tapi gagal!!). Menyadari keberadaan Soo Ha, Kwan Woo bertanya
apakah ini anak laki-laki yang membuat masalah kemarin. Hye seong mengiyakan. Lalu
Kwan Woo memarahi Soo ha, karenanya kencan dengan Hye seong gagal sembari ingin
menjitak kepala Soo ha. Dengan pandangan tidak suka, Soo ha menangkis tangan
Kwan Woo. Tiba-tiba tampak sekali aura permusuhan di antara keduanya,
heheheh....
Di kantor, saat Hye seong sibuk membaca dokumen2, sekretaris
menghampiri dan memberi sebotol air mineral untuk persiapan menghadapi klien
selanjutnya, Lee Dae Sung. Otomatis hal itu membuat Hye seong dan Kwan Woo
penasaran dengan klien istimewa itu.
Si klien datang, ternyata dia seorang kakek-kakek.... gak
ada yang istimewa kelihatannya. Tapi saat Hye seong bicara berduan dengannya,
baru ngeh dia, betapa air mineral dari sekretaris sangat dibutuhkan. Ternyata si
kakek itu pendengarannya agak terganggu, orangnya keras kepala pula. Dia mempunyai
catatan kriminal mencuri berkali-kali.
Ahhh..... sepertinya interview dengan kakek Lee Dae Sung bener-benar
melelahkan Hye seong lahir batin (heheh... bener lho suer!!). Di rumah, hye
seong mengeluhkan kasusnya itu di hadapan Soo ha. Dia sangat lelah bicara
sampai rasanya perutnya sakit. Lalu Soo ha mengusulkan agar Hye seong
menceritakan kasus yang dia hadapi dengan pikirannya. Dan dimulailah obrolan
unik hye seong dengan Soo ha... Hye seong terus aja bicara dalam hati sambil
berekspresi seperti kalau ngobrol biasa dan Soo ha membalas tiap kata hati Hye
seong sebagaimana orang bicara. Untung mereka di rumah, Coba kalo ditempat umum, pasti kan dikira orang
aneh ya...!
Sementara itu, di toko, ibu hye seong sedang menyiapkan
makanan yang akan diantar. Jon Gook datang mengembalikan tempat makanan yang
diberikan ibu dan mengatakan bahwa dia memakan semuanya (dasar jahat, pembohong
pula!!!!!). saat akan mengantarkan pesanan, ada smsm masuk, tapi rupanya dari
nomor yang tidak dikenal, makanya langsung dia hapus karena mungkin Cuma spam...
padahal itu sms umpan dari ahjusi pelacak nomor hape yang disewa Soo ha, umpan
gagal!!
Soo ha kembali mengangantarkan Hye seong ke kantor sambil
membawakan setumpuk dokumen. Lalu tiba-tiba Soo ha dapat sms dari Ahjusi
pelacak, karena tidak mau Hye seong tahu, dia menyuruh Hye seong masuk duluan. Rupanya
ahjusi itu melaporkan kalau dia masih belum berhasil. Lalu Soo ha menyusul Hye
seong tapi dia malah ketemu Kwan Woo di lift. Kwan woo berusaha beramah tamah,
tapi Soo ha malah membalas dengan judes. Soo ha juga langsung menolak, saat
ditawari kencan buta dengan keponakan kwan woo. “sudah ada yang kusuka.” Jawab Soo
ha. Kwan Woo jadi penasaran. Dalam hati dia bertanya jangan-jangan yang disukai
Soo ha itu Hye seong. “Iya” jawab Sooha, yang pastinya bikin Kwan Woo kaget. Lalu
Soo ha mengalihkan pembicaraan, bahwa dia bersikap buruk pada Kwan woo karena
kwan woo membuatnya marah sambil menunjuk pada kakinya yang terinjak Kwan Woo
(hahaha...).
Saat mereka, Kwan woo dan Soo ha, hampi sampai di ruangan,
terdengar suara ribut-ribut dari dalam. Rupanya kakek Lee Dae Sung sedang
marah-marah dan mau menyiram Hye seong dengan sampah. Melihat itu, soo ha
berusaha melindungi Hye seong, akibatnya dia terjatuh bersama Hye seong dan tangannya
memar.
Hye seong segera mengejar Si kakek yang sudah dibawa pergi
Lawyer Sin. Di taman, lawyer Sin bicara pada kakek agar tidak melakukannya
lagi, karena itu berbahaya. Hye seong diikuti Soo ha tiba di tempat lawyer Sin
dan kakek berada. Dan Lawyer Sin, dengan suara yang sengaja dikeraskan,
berusaha mengatakan hal yang baik-baik tentang Hye seong, dengan harapan Hye
seong mendengarnya dan tidak akan emnuntut kakek. Tapi Hye seong menolak, dia
tetap akan melaporkan kakek. Merasa kesal, Lawyer Sin mengatakan, kalau
demikian dia juga akan melaporkan Hye seong pada komite etik pengacara atas
tindakan Hye seong yang bekerja sama dengan jaksa pada kasus sio kembar, Hye
seong: “apa ini ancaman?”, Lawyer Sin: “bukan, ini hanya teknik untuk
mendapatkan penyelesaian.” Soo ha juga setuju dengan Lawyer Sin agar Hye seong
tidak menuntut kakek. Hye seong ngambek dan langsung cabut. Soo Ha mengikuti
dan berjanji dia tidak akan mengulanginya lagi (menentang/menyalahkan Hye
seong).
Dasar Hye seong ini, dia itu mudah sekali marah jika
ditentang tapi juga mudah memaafkan. Kembali ke kantor, semua di mejanya
masing-masing dan suasananya benar-benar kaku. Telepon berdering, Yoo Chang si
sekretaris langsung mengangkatnya. Rupanya itu pemberitahuan bahwa kasus Kakek
Lee Dae Sung dilimpahkan ke Lawyer Cha. Mendengar itu Lawyer Cha langsung
berhenti dari aktivitasnya buka-buka dokumen, diam sebentar, lalu menjawab
dengan kalem (yang dibuat-buat), “baik, aku mengerti”
Lawyer Cha yang sebenarnya masih marah sama kakek, duduk-dudk
di bangku pinggir jalan. Judge Kim Kwang-Kyu bersama dua rekannya yang sedang
ngobrol ngalor-ngidul-gakjelas, melihat Lawyer Cha dari kejauhan, dan memujinya
sebagai lawyer teladan. Tapi kemudian..... Lawyer Cha tiba-tiba marah-marah
sendiri sambil nendang-nendang tong sampah di sebelahnya (wkwkwk...).
Lawyer Cha yang memutuskan menerima kasus kakek, berusaha
keras menyelidikinya sampai disiram korban pas berkunjung, ah..kasian banget. Hye
seong Cuma berkomentar, apa yang dilakukan Lawyer Cha itu berlebihan.
Seperti biasa, di rumah hye seong curhat ke Soo ha tentang
kejadian di kantor. Sambil mendengarkan dan menanggapi obrolan Hye seong, Soo
Ha mengambil botol minuman dan berusaha membukanya, tapi kesulitan (efek jatuh
melindungi Hye Seong kayaknya), otomatis Hye seong merebut botol itudan
membukakannya(kalo kayak gini, hubungan mereka tampak maniiiis ya!).
Setting berpindah ke ibu yang sedang di toko baju,
sepertinya dia sedang menyiapkan hadiah untuk Hye seong yang sebentar lagi
ulang tahun. Ibu memilih- milih baju sambil ngobrol dengan Hye seong di telepon.
Ibu meminta Hye seong pulang minggu ini dan Hye seong setuju setelah dibujuk
ini itu. Lalu ibu menelpon Gil dong alias Joon Gok untuk belanja daging karena
Hye seong akan datang. Joon Gook dengan ekspresi jahat menyanggupinya, lalu
keluar toko dan mematika cctv di depan toko!
Keesokan harinya, Hye seong sudah berada di kantor lagi. Agak
terkejut dia melihat penampilan Lawyer Cha yang acak-acakan, sepertinya lembur.
Hye seong agak marah pada Kwan Woo yang berusaha mati-matian dalam kasus kali
ini, padahal kakek Lee Dae Sung sudah menghina Hye seong sebagai pengacara
sampah dan juga mengatakan hal-hal tidak baik tentang pencara publik.
Sidang dimulai, jaksanya Seo Do yeon, dan hakimnya Judge
Kim. Jaksa Seo mulai menanyai kakek, “dalam dua tahun ini, Anda sudah melakukan
tindak pencurian sebanyak 16 kali, benar?”. Kakek mengiyakan, dan akan melanjutkan
mengatakan sesuatu tapi Jaksa Seo langsung memotong dan mengajukan pertanyaan
lain. Begitu seterusnya.. tiap kali kakek akan memberi alasan, Jksa langsung
memotong. Lalu dilanjutkan Lawyer Cha yang menanyai kakek. Di bangku audience,
ada Hye seong yang terus menyimak jalannya persidangan. Hye seong kemudian
teringat alasan Lawyer Cha berusaha keras dalam kasus itu. Rupanya dia ingin
menunjukkan pada kakek bahwa pengacara publik tidak sepertianggapan kakek selama
ini, dan ingin kakek minta maaf pada Hye seong setelah kasus selesai dengan
baik. Sepertinya Hye seong tersentuh...
Lawyer Cha melanjutkan pembelaannya, dia bahkan membawa
bertumpuk-tumpuk koran bekas untuk menegaskan kerja keras kakek dalam bertahan
hidup. Saat ini orang lebih suka membaca berita dari smartphone dari pada koran
meski gratis, jadi seharusnya tidak masalah jika koran-koran gratis itu diambil
kakek, daripada mengotori. Segenap orang di persidangan tampak bisa menerima
argumentasi Lawyer Cha.
Catatanku:
Di sini keliatan lagi sikap Hye seong yang cenderung tidak mau ditentang, dan Soo Ha semakin memahami itu. Soo Ha jadi tampak lebih dewasa dari Hye seong, dia banyak mendengarkan curhatan Hye seong dan berusaha tidak menentangnya. Apakah nantinya Hye seong bisa berubah lebih dewasa?
No comments:
Post a Comment