Episode 10 – What’s The Purpose
Of Searching Everywhere for A Painful Memory?
Hye Seong bergegas ke kantor
polisi dan dilihatnya Soo Ha ada di sana. Dia langsung memukulkan dompet ke bahu
Soo Ha, campur aduk perasaannya antara lega karena itu memang Soo Ha, kesal
karena Soo Ha tak pernah menghubunginya, dan khawatir dengan keadaannya yang
dianggap sebagai pembunuh. Tapi reaksi Soo Ha sangat di luar dugaan... “apakah
namaku Park Soo Ha? Semua orang di sini
memangglku seperti itu.” Oh my God..... Hye Seong hanya bisa menatap Soo Ha
dengan pandangan shock, apa yang membuatnya hilang ingatan dan menghilang
selama setahun ini?? Soo Ha bahkan tak mengenali Hye Seong.
Hye Seong meminta agar Soo Ha
dilepaskan, tapi petugas kepolisian menolaknya. Karena tak ingat apa pun, Soo
Ha mengatakan pada polisi bahwa MUNGKIN dia memang membunuhnya. Itu sebabnya
polisi menetapkannya sebagai tersangka, disamping semua bukti memang mengarah
pada Soo Ha. Sepanjang Hye Seong bertengkar dengan petugas kepolisian karena
membelanya, Soo Ha terus saja memandangi Hye Seong dan berusaha mengingatnya,
tapi dia benar-benar tidak ingat apapun.
Soo Ha dimasukkan dalam tahanan.
Hye Seong berusaha terus berkomunikasi dengan Soo Ha. Mereka bicara dengan
dipisahkan kaca... Hye Seong mulai bicara dengan pikirannya sambil menatap Soo
Ha, tapi tidak ada reaksi apa-apa selain wajah bingung Soo Ha. “Apa kamu tidak
bisa mendengar pikiranaku?” tanya Hye seong
yang membuat soo Ha semakin bingung saja. Tak hanya kehilangan ingatan,
ternyata soo Ha juga kehilangan kemampuannya. Hye Seong mewanti-wanti agar Soo
Ha tidak bicara sembarangan saat olah TKP besok, apalagi sampai mengatakan
bahwa dia mungkin memang pelakunya, karena itu akan memberatkannya di
persidangan. Soo Ha mengangguk dan
menuruti semua kata-kata Hye Seong, menjawab dengan bahasa sopan santun. Hye
seong merasa aneh dengan reaksi Soo Ha itu karena dulu Soo Ha selalu bicara
dengan bahasa banmal (bahasa sehari-hari).
Mengetahui hal itu, Soo Ha menyimpulkan bahwa dirinya pasti orang yang
tidak baik dan tidak punya sopan santun. Hye Seong langsung menyangkalnya....
“kamu memiliki bekas luka di bahumu kan?
Itu kamu peroleh karena melindungiku. Itu artinya kamu adalah orang yang baik.”
Esoknya di kantor, saat Lawyer
Shin akan pergi terkait kasus baru mereka, Hye Seong berusaha menghalanginya
dengan memberikan segelas es teh... hehe.. awalnya Lawyer Shin menolak.
Kemudian Hye seong menjelaskan bahwa terdakwa kali ini adalah Park Soo Ha, dan
tidak ada yang lebih mengenal dan mempercayai Soo Ha selain dirinya. Kali ini
dia yang harus pergi menangani kasus ini, agar dia bisa menjadi pengacara Soo
Ha. Akhirnya, dengan reaksi yang agak lucu, Lawyer Shin menerima es teh itu!!
Waktunya untuk olah TKP. Soo Ha digelandang
dengan mobil tahanan menuju TKP, dan Hye Seong dengan sekuat tenaga berusaha
mendampingi, meski awalnya dilarang oleh polisi. Soo Ha mengenakan topi dan
jaket hoodie yang ditutupkan pada kepalanya, lalu Hye Seong juga memberikan
facemask pada Soo Ha, bahkan melepas blazernya untuk menutupi tangan Soo Ha
yang diborgol. Sampai di TKP, ternyata banyak wartawan yang meliput. Banyak
stasiun TV yang menyiarkan olah TKP itu secara langsung. Seung bin yang sedang
berada di salon perawatan kuku, tanpa sengaja menyaksikan siaran langsung itu.
Begitu juga teman Soo Ha, Kim Choong Ki yang sepertinya bekerja di bengkel
(yang sekarang kelihatan lebih dewasa dan keren), Kwan Woo yang bekerja di
pemandian umum miliki orang tuanya (yang semakin culun aja dengan gaya
rambutnya), serta Yoo chang dan Lawyer Shin; semua menyaksikan siaran langsung
itu. Lawyer shin mengomentari Hye Seong yang berusaha menutupi wajah Soo Ha,
tapi malah membiarkan wajahnya sendiri terkespos media, dan teringat ketika
dulu dia menjadi pengacara Hwang Dal joong, dia juga berusaha menutupi wajah
kliennya itu, meski akhirnya ada yang berhasil membuka penutup wajahnya.
Malam harinya di dalam tahanan,
soo Ha tidak bisa tidur. Dia masih duduk dan memikirkan semua kejadian ini.
Dalam hati dia bertanya-tanya, orang macam apakah dirinya? Apa benar dia bukan
pembunuh, apa benar dia orang baik seperti yang dikatakan Lawyer Jang.....
Yoo Chang bergegas menuju kantor
setelah membeli minuman. Saat akan masuk lift, dia bertemu Do Yeon yang
ternyata akan ke kantornya untuk menemui Hye Seong. Rupanya Do Yeon menrasa
berhutang pada Hye Seong karena kasus setahun yang lalu. Saat itu, Hye seong,
sebagai jaksa, gagal melindungi Hye seong yang merupakan korban pada kasus itu,
sehingga Min Joon Gok bebas. Untuk itu, kali ini Do Yeon ingin membantu hye
Seong dan Soo Ha. Do Yeon mengatakan dia
hanya akan menuntut hukuman 10 tahun pada soo Ha asalakan mereka , Hye Seong
dan Soo Ha, mau menerima bahwa soo Ha pelakunya, sambil menunjukkan bukti-bukti
yang semuanya memberatkan Soo Ha. Jika
Hye seong membela Soo Ha mengajukan putusan tidak bersalah, Soo Ha
justru bisa dikenai hukuman 20 tahun. Do yeon mengatakan bahwa dia tulus
melakukan ini, Hye seong mengatakan akan
mempertimbangkannya, meski sebenarnya dia sangat yakin Soo Ha tidak membunuh
Min Joon Gok dan bertekad, bagaimanapun caranya akan membebaskan Soo Ha dari
segala tuduhan itu.
Yoo Chang punya rencana. Dia mengajak Kwan Woo hiking,
meskipun dia sendiri tidak menyukainya. Baru 30 menit mereka berjalan, Yoo
chang sudah tidak kuat lagi dan minta untuk istirahat sulu. Lalu sambil
ngos-ngosan, Yoo Chang menceritakan tentang kasus yang sedang dihadapi Lawyer
Jang. Meski hanya bisa bicara sepatah-patah.... tapi Kwan Woo bisa mengerti dan
memahaminya. Lalu dia menanyakan apakah yoo Chang memiliki copy dokumen-dokumen
tentang kasusu Soo Ha. Dengan semangat, Yoo Chang mengangguk dan langsung
membuka ranselnya. “ya ampun!! Kamu membawa semua ini ke sini!!” Kwan Woo
terkejut dengan semua dokumen yang dibawa
Yoo Chang, pantas saja dia cepat
kelelahan... “jangan-jangan kamu memasukkanku dalam rencanamu??’ tebal Kwan
Woo. Yoo chang mengangguk dengan semangat, lalu...bruk!! Pingsan! Wkwkwk.
Di kantor, Hye Seong benar-benar
pusing memikirkan bagaimana caranya membebaskan soo Ha. Dan tawaran do yeon
justru membuatnay semakin sulit. Lawyer Shin datang dengan setumpuk dokumen
tentang kasus yang ditanganinya 26 tahun silam, kasus Hwang Dal Joong. Kasus
itu hampir sama dengan kasus Soo Ha, meski waktu itu akhirnya Lawyer Shin kalah
dalam persidangan. Hye seong bertanya, jika Lawyer Shin bisa kembali ke 26
tahun lalu, apakah dia akan menerima dan menyatakan kliennya itu salah sehingga
mendapat hukuman yang lebih ringan?
Hye seong menemui Soo ha sebagai
pengacaranya. Dia menyampaikan tawaran dari jaksa, jika Soo Ha menerima bahwa
dia bersalah, maka hukumannya 10 tahun, namun jika tidak maka hukumannya 20
tahun. “apa yang harus aku lakukan?” tanya Soo Ha. Hye Seong menjawab, “katakan
saja kamu tidak bersalah.” Soo Ha setuju. Tapi kemudian Hye seong berubah
pikiran, “tidak,tidak... katakan saja kamu bersalah. Jika sesuatu terjadi, kamu
bisa berakhir di penjara seumur hidup.” Soo Ha juga setuju. Tapi kemudian
justru Hye seong yang kesal, kenapa Soo Ha tidk memikirkannya dan hanya menurut
padanya. Soo Ha membalas, dia tidak tahu apa-apa, Hye Seong yang lebih tahu...
jadi dia akan menurut saja, Hye seong yang memutuskan dan dia yang akan
bertanggung jawab (what!!!) *hmmm ...
pasrah bongkokan alias pasrah sepenuhnya pada Hye Seong*
Lalu Hye seong menanyakan, saat
ini, apa arti dirinya bagi Soo Ha. Soo Ha menjawab, dia adalah pengacara
publik, Soo Ha melanjutkan “ saat tak ada seorangpun di pihakku, bukankah
pengacara publik adalah orang yang ada
di pihakku?” Hye Seong terdiam... merasa
tertohok, karena selama ini dia bukan orang yang seperti itu. Lalu dia teringat
pertanyaannya pada Lawyer Shin tadi, bagaimana jika bisa kembali ke 26 tahu
silam... ternyata jawababn Lawyer Shin
tetap sama, kliennya tidak bersalah. Dan dia pun membenarkan kata-kata soo
Ha. Sambil menggenggam tangan Soo Ha,
dia berusaha menguatkan dan mengatakan jika Soo Ha mengingat sesuatu untuk
segera menyampaikan padanya. Soo Ha mengangguk sambil memandangi Hye seong dan
tangannya bergantian....
Seperti biasa, Hye Seong yang
gundah sedang di tempat favoritnya, ketika Kwan woo datang dengan dandanan rapi
ala pengacara. Lalu mereka bicara di taman. Kwan Woo mengusulkan, untuk kasus
Soo Ha ini, mengajukan persidangan dengan juri (jury trial). Hye seong yang
tidak terpikir menggunakan cara ini, langsung menerimanya. Karena dalam jury
trial, membutuhkan pengacara lebih dari satu, maka Kwan woo menawarkan diri,
bukan sebagai pengacara publik, tetapi sebagai pengacara biasa. Meski tidak
suka, Hye Seong menerima tawaran itu sambil mengatakan, “bagiku kamu hanya
seseorang yang memiliki kemampuan mengubah bersalah menjadi tidak bersalah.
Sekarang, aku membutuhkan orang dengan kemampuan itu.”
Kim Choong Ki, teman SMA Soo Ha,
mengunjunginya di tahanan. Dia membawakan buku harian Soo Ha, dan dengan rasa
terpaksa membacakan isinya karena tidak diizinkan memberikannya, hanya
diizinkan untu membacakannya.
Sementara itu, Yoo Chang sangat
senang ketika Kwan woo datang. Saking gembiranya, dia berlari ingin memeluk
Kwan Woo, tapi kemudian Kwan woo membungkuk bersamaan dengan dia juga bertemu
Lawyer Shin. *Lucu banget adegan ini wkwkwkw....* lalu Kwan woo masuk ke dalam
kantor, di situ Lawyer Jang rupanya ketiduran dengan kondisi meja berantakan.
Begitu tahu, ada yang datang, Lawyer Jang langsung terbangun dan dengan jaim
mengatakan bahwa dia tidak sedang mengantuk meski kliatan banget wajahnya
berantakan bahkan ada sesuatu nempel di pipinya. Kwan Woo hanya bisa tersenyum
melihatnya....
Seung Bin sedang mengisi form
kunjungan untuk mengunjungi Soo Ha, tapi kemudian petugas mengatakan dia tidak
bisa mengunjungi soo Ha hari ini karena jatah kunjungan hanya satu orang per
hari dan hari ini Soo Ha sudah ada yang mengunjungi. Siapa lagi kalau bukan
Choong Ki, untuk membacakan buku harian..hehehe... meski tampak bandel, tapi
dia itu teman yang baik ya...^^.
Seung Bin menunggu di depan
gedung. Ketika Choong Ki kleuar, dia langsung memarahinya, kenapa dia selalu
mengunjungi Soo Ha padahal dia bahkan bukan teman dekatnya. Hahah... kasian,
Choong Ki ini selalu jadi korban kemarahannya Seung Bin. Choong Ki yang tahu
isi buku harian Soo Ha, mengatakan pada Seung Bin untuk berhenti mengejar Soo
Ha, karena bagaiamanapun Soo Ha tidak akan tertarik padanya. Seung Bin tahu
itu, “Aku tahu, dasar kurang ajar! Aku tahu aku hanya buang-buang waktu. Aku
sangat itu!!” bentaknya sambil menangis dan segera pergi.
Hye Seong menemui Soo Ha, “Jadi
suatu hari kamu bangun dan sudah berada di rumah kakek. Dan kakek mengatakan
bahwa kamu anak sepupunya?” Soo Ha: “Ya”. Hye Seong : “ Itu aneh. Padahal kamu
benar-benar orang asing baginya. Tapi mengapa dia mengatakan kamu anak
sepupunya?”
Soo Ha yang mengetahui dari buku
hariannya bahwa ternyata pengacaranya itu adalah orang yang penting baginya,
menjadi penasaran, “ Mengapa Anda berusaha sangat keras. Apakah semua pengacara
seperti ini? Jika tidak, apakah aku ini orang yang spesial bagi Anda Miss
Pengacara?” Soo Ha menanyakannya dengan wajah dan tatapan innocent, total
penasaran, benar-benar tatapan tanpa beban; sangat berbeda dari tatapan Soo Ha
yang tidak amnesia. Hye Seong membenarkan, bahkan baginya, Soo Ha sangat
spesial. Hye seong mengatakan, bahwa Min Joon Gook, orang yang diduga dibunuh
Soo Ha, telah membunuh ayah Soo Ha dan ibunya. Hye seong melanjutkan, “Dia
memanfaatkan hukum sehingga lolos dari hukuman, dan kini dia membuatmu menjadi
seorang pembunuh. Jika dalam persidangan nanti kamu kalah, aku tidak akan
percaya pada yang namanya keadilan, hukum, atau apapun lainnya. Aku juga akan
berhenti menjadi pengacara. Tapi aku tidak melihat itu. Bagaimanapu aku akan
melindungimu dengan hukum. Jadi kamu sangat spesial bagiku, saat ini.” Soo Ha:
“ Lalu bagaimana dengan kamu bagiku?” Hye Seong cukup terkejut dengan
pertanyaan Soo Ha ini, tapi kemudian dia menjawab bahwa dia hanya seorang
kenalan. Soo Ha tidak percaya, dan terus mengejar dengan pertanyaannya,
“Benarkah? Aku tidak menyukaimu atau menganggapmu spesial?” Hye Seong terdiam,
dia teringat ketika soo Ha menciumnya di aquarium. Tanpa memandang Soo Ha, Hye
seong menjawab. “ Boleh dikatakan kamu tidak menyukaiku. Kamu bilang aku ini
orang yang tidak teratur dan materialistik.” Soo Ha: “Bohong. Tidak seperti itu
kan? Kenapa ini tampak seperti kebohongan?” Soo Ha mengatakannya dengan tatapan
menyelidik tapi polos ( Hmmm,,, gimana ya mendeskripsikannya secara tepat???
Tatapan Soo Ha dan bahasa ekspresinya ketika amnesia bener-bener beda dari Soo
Ha yang biasa. Tatapannya sebagai seorang amnesia, tampak lebih ringan, tanpa
beban dan seperti layaknya anak seusianya. Sementara tatapan Soo Ha yang tidak
amnesia, tampak dewasa, dalam, dan penuh tanggungjawab. Entah sutradaranya yang
hebat, atau Lee Jong Suk yang keren aktingnya, atau keduanya sehingga jong Suk
bisa menghadirkan Soo Ha yang sangat berbeda antara ketika dia amnesia dan
ketika dia tidak amnesia. Keren!!) Hye Seong tetap bersikukuh bahwa dulu Soo Ha
tidak pernah menyukainya, dan sekarang menyuruhnya untuk berkonsentrasi pada
kasusnya. Soo Ha tampak tidak puas dengan jawaban itu.
Hye Seong duduk sendirian di
dalam ruang sidang, kemudian Kwan Woo juga datang dan duduk di sampingnya. Kwan
Woo bertanyaapa yang dilakukan Hye Seong di sini. Hye Seong menjawab, dia sedang
menyiapkan diri untuk sidang esok hari. Begitu juga Kwan Woo, tujuannya
ternyata sama. Dia merasa nervous dan takut, tapi dia akan berusaha keras agar
Soo Ha diputuskan tidak bersalah. Dengan begitu dia bisa sedikit membayar
hutangnya pada Hye Seong dan soo Ha. Dan berharap, nantinya Hye Seong bisa melihatnya
(menyukainya)lagi.
Hari persidangan tiba. Do yeon
dan jaksa satunya bersiap-siap. Demikian juga Hye seong dan Kwan woo, Yoo Chang
yang turut membantu, memberikan lencana pengacara yang dulu pernah dibuang Hye
Seong. Hye Seong menerimanya dan segera mengenakannya. Soo Ha juga
bersiap-siap... dia mengenakan kaos dan kemeja yang disiapakan hye seong.
Tiba-tiba sebuah memori muncul yang membuat Soo Ha kesakitan pada kepala. Ingatan ketika dia bertemu
Min Joon Gok di pemancingan, saat itu Min Joon Gok bicara sambil menangis.
Persidangan dimulai. Soo Ha
memasuki ruang sidang, dia tampak gugup dan ketakutan melihat suasananya.
Karena bagi Soo Ha yang amnesia, ini adalah pertama kalinya dia hadir di ruang
sidang, ditambah lagi kali ini, dia yang menjadi pesakitannya. Soo Ha dibimbing
petugas menuju kursinya, di samping Hye Seong. Hye seong menatap Soo Ha sambil
tersenyum, berusaha menenangkannya. Soo Ha juga menatap Hye seong, berusaha mendapatkan
kekuatan dari sana. Meski tersenyum, dalam hati Hye seong merasa khawatir,
apakah dia bisa memenangkan persidangan ini. Sidang dibuka dengan pembacaan
pernyataan dari jaksa, yang disampaikan secara elegan oleh Seo Do yeon dengan
presentasi yang menurut Hye seong “flashy”. Di akhir presentasinya, Jaksa
menuntut Soo Ha atas tindakan pembunuhan dan mutilasi. Hakim menanyakan apakah
Soo Ha menerima tuduhan Jaksa. Soo Ha agak terkejut ketika ditanya hakim,
karena potongan ingatan tentang joon Gok kembali muncul. Soo Ha yang tampak
kebingungan, membuat Hye Seong khawatir. Kemudian dengan ragu-ragu sambil
menatap Hye Seong Soo Ha menjawab, dia
tidak menerima tuduhan jaksa.
Giliran presentasi dari pihak Soo
Ha yang dilakukan Hye seong. Dia berdiri dan menatap Lawyer shin di bangku
audience, dan teringat pesan seniornya itu untuk memberi hormat pada jaksa
sehingga mendapat kesan yang baik dihadapan para juri. Ketika itu, Hye seong
menolak mentah-mentah. Tapi saat di persidangan, dia benar-benar melakukannya,
memberi hormat pada Do yeon, jaksa dalam kasus ini. Hye seong memulai
pembelaannya terhadap Soo Ha, yang menyatakan soo Ha tidak bersalah dengan
segala alasannya. Soo Ha tidak pernah berniat melarikan diri, dia tidak muncul
karena hilang ingatan. Dan semua bukti yang ada, merupakan bukti kondisional,
bukan bukti langsung yang menyatakan bahwa Soo Ha melakukan pembunuhan.
Selanjutnya, kembali pada giliran
jaksa. Do yeon menampilkan bukti lain, yaitu rekaman saat Soo Ha menyerang Joon
Gok di sebuah toko dan foto potongan tangan Min Joon Gok, yang menarik
perhatian para juri. Lalu dilanjutkan pihak Soo Ha oleh Lawyer Cha, pembelaan
Kwan woo di sini cukup menarik. Pisau
yang menjadi barang bukti adalah pisau kecil, yang terlalu mustahil digunakan
oleh Soo Ha untuk membunuh dan memutilasi Min Joon Gok yang bertubuh besar. Dia
kemudian memutar rekaman, bagaimana dia membutuhkan waktu 8 jam untuk
memotong-motong daging sapi seberat Min Joon Gok (80 kg) menggunakan pisau
serupa (wkwkwkwk... di sini, tubuh Joon Gok dianalogikan daging sapi!!!). jadi
tidak mungkin bagi Soo Ha melakukan kejahatn itu, dalam waktu hanya 4 jam
dengan keadaan luka di bahunya belum sembuh. Para juri tampaknya bisa menerima
apa yang disampaikan Lawyer Cha.
Kwan Woo melanjutkan, dengan
banyaknya bukti yang mengarah pada Soo Ha, ada dua kemungkinan, yaitu memang
Soo Ha pelakunya, atau Soo Ha dijebak, yang itu artinya ada tersangka lainnya
di luar sana. Secara bergantian, Lawyer Cha dan Lawyer jang berusaha memberikan
argumen untuk membela Soo Ha, seperti memunculkan kemungkinan tersangka baru
yaitu pemilik pemancingan, dan fakta mencurigakan tentang kakek yang merawat
Soo Ha dalam 1 tahun ini. Namun hal itu dapat dimentahkan oleh pihak jaksa.
Dalam kondisi yang rawan itu, Lawyer Cha mengajukan reses tanpa persetujuan Hye
Seong yang ternyata diterima oleh oleh hakim.
Selama waktu reses, tim Soo Ha
menunggu kabar dari Yoo Chang yang sedang menjalankan misi, yaitu menemui orang
yang melaporkan Soo Ha. Menurut Kwan Woo, orang itu mencurigakan karena dia
tinggal di tempat yang jauh (Ga Pyeong)
dari tempat So Ha berada (Pulau Ganghwa). Namun ketika Yoo Chang memberi
laporan, isinya sangat mengecewakan. Orang itu, yang namanya Moon Suk Nam, sama
sekali tidak memiliki ciri yang mendukung sebagai pelaku pembunuhan Min Joon
Gok, karena dia hanya seorang ahjuma!!!
Sementara itu, Soo Ha yang ditempatkan
di ruangan tersendiri, kembali mendapatkan potongan memorinya tentang Min Joon
Gok, Yaitu ketika dia mencekik Joon Gok dan hendak menikamnya. Tapi ingatan itu
hanya sampai disitu, dan membuat Soo Ha bimbang, apakah dia membunuhnya atau
tidak. Kembali ke Hye Seong dkk, mereka bingung harus bagaimana lagi, karena
usaha mereka untuk memunculkan tersangka baru, gagal. Apakah mereka harus
menerima keputusan bersalah atas Soo Ha?? Lawyer Shin menyinggung kasusnya 26
tahun lalu, kasus pembunuhan tangan kiri dengan tersangka utama Hwang Dal
Joong. Tak diduga, hal itu memunculkan pikiran cemerlang dalam kepala dua
juniornya, tersangka baru yang sesuai dengan semua barang bukti!!
Persidangan dimulai lagi.. Hye
Seong menoleh pada Soo Ha yang tampak sangat gugup. Lalu dia menggenggam tangan
Soo Ha berusaha menenangkan, Soo Ha pun menoleh dan menggenggam balik tangan
Hye Seong... Hye seong bangkit dan menyampaikan pembelaannya lagi, bahwa ada
satu lagi tersangka yang sesuai dengan semua bukti, bahkan dia ada di tempat
kejadian, memiliki catatan panggilan yang sesuai, juga memegang pisau sebagai
senjata dan memiliki cukup kekuatan untuk memotong satu tangan... siapakah
dia?? Dia adalah Min Joon Gok. Tentu saja pernyataan itu diprotes oleh hakim,
bagaimana mungkin korban yang sudah meninggal menjadi tersangkanya?? Lalu Hye
Seong melanjutkan, bahwa dia yakin, korban yaitu Min Joon Gok, masih hidup!