Wednesday, July 31, 2013

(Curhat) Menjelang Final Episode IHYV

Nanti dan besok malam adalah dua episode IHYV... Aku sudah tidak  sabar menantikannya sejak seminggu lalu. Tapi, seperti biasa, semakin dekat pada waktu penayangannya, malah membuatku takut. Excitement-ku  pada drama ini malah membuatku takut. Takut jika ternyata aku over-expected pada ending ideal versiku, dan ternyata yang terjadi tidak sesuai itu.... Juga takut, karena ketika IHYV selesai, artinya selesai juga pertemuan kita --fans IHYV-- dengan ParkSoo Ha dan Jang Hye Seong. Huffft......... (So Ha ya.... I'll miss u).
Tentu saja Lee Jong Suk dan Lee Bo Young, sudah memiliki banyak agenda untuk move on, jadi mungkin lebih mudah bagi mereka. Tapi bagiku, Park Soo Ha tetap spesial (xixixi... lebay), dan tentunya butuh waktu untukku agar bisa move on dari drama ini.
Setelah IHYV, akan mudah untuk mencari  Jong Suk, tapi tidak dengan Soo Ha. Karena, bagaimanapun, dia itu hanya fiktif...hhhhh. Tapi aku cukup berharap pada drama penggantinya, Master of Sun. Seperti ceritanya bakalan cukup menghibur, rom-com-horor, ditambah lagi lead actornya aku juga suka, Ji Sub dan Gong Hyo Jin. Sejauh ini, satu-satunya yang tidak aku suka adalah Seo In Guk (Maaf untuk fans In Guk), aku sudah berusaha mengikuti arus untuk menyukai actor satu ini, tapi--sekali lagi maaf-- aku tidak bisa. Aku suka dia di Love Rain, tapi kemudian benar-benar bosan saat melihatnya di Reply 1997 dan lainnya.
Kembali ke topik, menjelang ending IHYV... kembali muncul pertanyaan, akankah endingnya memuaskan dan indah?
Belum saatnya mengucapkan goodbye untuk So Ha dan Hye Seong, setidaknya sampai besok... berharap, endingnya tak tertebak, manis, bagus, keren, dan memuaskan.....^^

Sunday, July 28, 2013

(Curhat-Spoiler) I Hear Your Voice Episode 15-16

Baru kemarin nonton episode 15-16, rasanya sekarang udah gak sabar pengen nonton kelanjutannya... kangen sama PSH (ato LJS....??? hahaha sama aja!). Ep 16 berhasil membuatku harap-harap cemas, bagaimana nanti akhir ceritanya.
Kalo aku baca forum di Dramabeans.com banyak sekali spekulasi tentang bagaimana drama ini akan berakhir. Meski semuanya hanya tebakan random dari para fans IHYV, tapi mereka punya alasan-alasan yang kadang mendukung. Meski banyak juga yang menebak hanya sesuai keinginannya, yang sebagian besar tentu saja happy ending untuk OTP kita.
spekulasi lain yang muncul adalah tentang latar belakang Min Joon Gok membunuh ayah SH, tentang keterkaitan MJG-istrinya-seorang anak dan nenek yang meninggal di suatu toilet-rumahsakit-ibu SH- dan artikel yang ditulis ayah SH..... itu semua menjadi potongan teka-teki yang belum tertata rapi, belum tampak gambar keseluruhannya.
Di Episode terdahulu diceritakan, bahwa MJG membunuh ayah SH karena beranggapan ayah SH telah membunuh istrinya. Tapi kemudian kita tahu, ayah SH tidak benar-benar membunuhnya, namun lebih pada penyebab secara tidak langsung--entah karena pernyataan atau tulisannya-- sehingga istri MJG meninggal. Bahkan bagaimana istri MJG meninggal juga masih teka-teki, apakah karena kecelakaan, bunuhdiri, atau meninggal di meja operasi, mengingat dari potongan berita yg dikirim MJG ke SH, HS dan Cha menyinggung masalah kehebatan operasi jantung di suatu rumah sakit.
Perpanjangan 2 episode cukup menarik karena --sepertinya-- tidak terlalu mengubah jalan cerita sebenarnya. Hanya memberi ruang lebih untuk menampakkan konflik 2nd lead femalenya, yaitu Do Yeon. Sangat manis menurutku, karena penulis mampu mempertahankan karakter Do Yeon yang angkuh dan memiliki harga diri tinggi, namun tetap elegan dan akhirnya mau menerima ayah kandungnya. Sedangkan ayah angkat DY, mengecewakan, namun justru sangat masuk akal.. dia tetap kekeuh bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan, meski semua tindankannya 26 tahun silam telah terbongkar.
Hubungan  persahabatan yang unik antara DY dan HS juga berakhir manis, pengakuan, permintaan maaf dan saling menolong tanpa meninggalkan style mereka yang seperti air dan minyak.
Terakhir, HS diculik oleh MJG.... bagaimanakah SH akan menghadapi kenyataan ini?? Melindungi HS adalah janji dan tujuan hidupnya sejak 11 tahun silam. Akankah dia mampu melindungi orang yang dicintainya itu. Apakah kalung yang telah ia beli, akan menjadi hadiah manis yang tersampaikan? Semoga..... Kita tunggu sampai Minggu depan.


Monday, July 22, 2013

(Sinopsis) I Hear Your Voice Episode 10



Episode 10 – What’s The Purpose Of Searching Everywhere for A Painful Memory?
Hye Seong bergegas ke kantor polisi dan dilihatnya Soo Ha ada di sana. Dia langsung memukulkan dompet ke bahu Soo Ha, campur aduk perasaannya antara lega karena itu memang Soo Ha, kesal karena Soo Ha tak pernah menghubunginya, dan khawatir dengan keadaannya yang dianggap sebagai pembunuh. Tapi reaksi Soo Ha sangat di luar dugaan... “apakah namaku Park Soo Ha?  Semua orang di sini memangglku seperti itu.” Oh my God..... Hye Seong hanya bisa menatap Soo Ha dengan pandangan shock, apa yang membuatnya hilang ingatan dan menghilang selama setahun ini?? Soo Ha bahkan tak mengenali Hye Seong.
Hye Seong meminta agar Soo Ha dilepaskan, tapi petugas kepolisian menolaknya. Karena tak ingat apa pun, Soo Ha mengatakan pada polisi bahwa MUNGKIN dia memang membunuhnya. Itu sebabnya polisi menetapkannya sebagai tersangka, disamping semua bukti memang mengarah pada Soo Ha. Sepanjang Hye Seong bertengkar dengan petugas kepolisian karena membelanya, Soo Ha terus saja memandangi Hye Seong dan berusaha mengingatnya, tapi dia benar-benar tidak ingat apapun.
Soo Ha dimasukkan dalam tahanan. Hye Seong berusaha terus berkomunikasi dengan Soo Ha. Mereka bicara dengan dipisahkan kaca... Hye Seong mulai bicara dengan pikirannya sambil menatap Soo Ha, tapi tidak ada reaksi apa-apa selain wajah bingung Soo Ha. “Apa kamu tidak bisa mendengar pikiranaku?” tanya Hye seong  yang membuat soo Ha semakin bingung saja. Tak hanya kehilangan ingatan, ternyata soo Ha juga kehilangan kemampuannya. Hye Seong mewanti-wanti agar Soo Ha tidak bicara sembarangan saat olah TKP besok, apalagi sampai mengatakan bahwa dia mungkin memang pelakunya, karena itu akan memberatkannya di persidangan.  Soo Ha mengangguk dan menuruti semua kata-kata Hye Seong, menjawab dengan bahasa sopan santun. Hye seong merasa aneh dengan reaksi Soo Ha itu karena dulu Soo Ha selalu bicara dengan bahasa banmal (bahasa sehari-hari).  Mengetahui hal itu, Soo Ha menyimpulkan bahwa dirinya pasti orang yang tidak baik dan tidak punya sopan santun. Hye Seong langsung menyangkalnya.... “kamu memiliki bekas luka di  bahumu kan? Itu kamu peroleh karena melindungiku. Itu artinya kamu adalah orang yang baik.”
Esoknya di kantor, saat Lawyer Shin akan pergi terkait kasus baru mereka, Hye Seong berusaha menghalanginya dengan memberikan segelas es teh... hehe.. awalnya Lawyer Shin menolak. Kemudian Hye seong menjelaskan bahwa terdakwa kali ini adalah Park Soo Ha, dan tidak ada yang lebih mengenal dan mempercayai Soo Ha selain dirinya. Kali ini dia yang harus pergi menangani kasus ini, agar dia bisa menjadi pengacara Soo Ha. Akhirnya, dengan reaksi yang agak lucu, Lawyer Shin menerima es teh itu!!
Waktunya untuk olah TKP. Soo Ha digelandang dengan mobil tahanan menuju TKP, dan Hye Seong dengan sekuat tenaga berusaha mendampingi, meski awalnya dilarang oleh polisi. Soo Ha mengenakan topi dan jaket hoodie yang ditutupkan pada kepalanya, lalu Hye Seong juga memberikan facemask pada Soo Ha, bahkan melepas blazernya untuk menutupi tangan Soo Ha yang diborgol. Sampai di TKP, ternyata banyak wartawan yang meliput. Banyak stasiun TV yang menyiarkan olah TKP itu secara langsung. Seung bin yang sedang berada di salon perawatan kuku, tanpa sengaja menyaksikan siaran langsung itu. Begitu juga teman Soo Ha, Kim Choong Ki yang sepertinya bekerja di bengkel (yang sekarang kelihatan lebih dewasa dan keren), Kwan Woo yang bekerja di pemandian umum miliki orang tuanya (yang semakin culun aja dengan gaya rambutnya), serta Yoo chang dan Lawyer Shin; semua menyaksikan siaran langsung itu. Lawyer shin mengomentari Hye Seong yang berusaha menutupi wajah Soo Ha, tapi malah membiarkan wajahnya sendiri terkespos media, dan teringat ketika dulu dia menjadi pengacara Hwang Dal joong, dia juga berusaha menutupi wajah kliennya itu, meski akhirnya ada yang berhasil membuka penutup wajahnya.
Malam harinya di dalam tahanan, soo Ha tidak bisa tidur. Dia masih duduk dan memikirkan semua kejadian ini. Dalam hati dia bertanya-tanya, orang macam apakah dirinya? Apa benar dia bukan pembunuh, apa benar dia orang baik seperti yang dikatakan Lawyer Jang.....
Yoo Chang bergegas menuju kantor setelah membeli minuman. Saat akan masuk lift, dia bertemu Do Yeon yang ternyata akan ke kantornya untuk menemui Hye Seong. Rupanya Do Yeon menrasa berhutang pada Hye Seong karena kasus setahun yang lalu. Saat itu, Hye seong, sebagai jaksa, gagal melindungi Hye seong yang merupakan korban pada kasus itu, sehingga Min Joon Gok bebas. Untuk itu, kali ini Do Yeon ingin membantu hye Seong  dan Soo Ha. Do Yeon mengatakan dia hanya akan menuntut hukuman 10 tahun pada soo Ha asalakan mereka , Hye Seong dan Soo Ha, mau menerima bahwa soo Ha pelakunya, sambil menunjukkan bukti-bukti yang semuanya memberatkan Soo Ha. Jika  Hye seong membela Soo Ha mengajukan putusan tidak bersalah, Soo Ha justru bisa dikenai hukuman 20 tahun. Do yeon mengatakan bahwa dia tulus melakukan ini, Hye seong mengatakan  akan mempertimbangkannya, meski sebenarnya dia sangat yakin Soo Ha tidak membunuh Min Joon Gok dan bertekad, bagaimanapun caranya akan membebaskan Soo Ha dari segala tuduhan itu.  

Yoo Chang  punya rencana. Dia mengajak Kwan Woo hiking, meskipun dia sendiri tidak menyukainya. Baru 30 menit mereka berjalan, Yoo chang sudah tidak kuat lagi dan minta untuk istirahat sulu. Lalu sambil ngos-ngosan, Yoo Chang menceritakan tentang kasus yang sedang dihadapi Lawyer Jang. Meski hanya bisa bicara sepatah-patah.... tapi Kwan Woo bisa mengerti dan memahaminya. Lalu dia menanyakan apakah yoo Chang memiliki copy dokumen-dokumen tentang kasusu Soo Ha. Dengan semangat, Yoo Chang mengangguk dan langsung membuka ranselnya. “ya ampun!! Kamu membawa semua ini ke sini!!” Kwan Woo terkejut dengan semua dokumen yang dibawa  Yoo Chang,  pantas saja dia cepat kelelahan... “jangan-jangan kamu memasukkanku dalam rencanamu??’ tebal Kwan Woo. Yoo chang mengangguk dengan semangat, lalu...bruk!! Pingsan! Wkwkwk.
Di kantor, Hye Seong benar-benar pusing memikirkan bagaimana caranya membebaskan soo Ha. Dan tawaran do yeon justru membuatnay semakin sulit. Lawyer Shin datang dengan setumpuk dokumen tentang kasus yang ditanganinya 26 tahun silam, kasus Hwang Dal Joong. Kasus itu hampir sama dengan kasus Soo Ha, meski waktu itu akhirnya Lawyer Shin kalah dalam persidangan. Hye seong bertanya, jika Lawyer Shin bisa kembali ke 26 tahun lalu, apakah dia akan menerima dan menyatakan kliennya itu salah sehingga mendapat hukuman yang lebih ringan?  

Hye seong menemui Soo ha sebagai pengacaranya. Dia menyampaikan tawaran dari jaksa, jika Soo Ha menerima bahwa dia bersalah, maka hukumannya 10 tahun, namun jika tidak maka hukumannya 20 tahun. “apa yang harus aku lakukan?” tanya Soo Ha. Hye Seong menjawab, “katakan saja kamu tidak bersalah.” Soo Ha setuju. Tapi kemudian Hye seong berubah pikiran, “tidak,tidak... katakan saja kamu bersalah. Jika sesuatu terjadi, kamu bisa berakhir di penjara seumur hidup.” Soo Ha juga setuju. Tapi kemudian justru Hye seong yang kesal, kenapa Soo Ha tidk memikirkannya dan hanya menurut padanya. Soo Ha membalas, dia tidak tahu apa-apa, Hye Seong yang lebih tahu... jadi dia akan menurut saja, Hye seong yang memutuskan dan dia yang akan bertanggung jawab  (what!!!) *hmmm ... pasrah bongkokan alias pasrah sepenuhnya pada Hye Seong* 
Lalu Hye seong menanyakan, saat ini, apa arti dirinya bagi Soo Ha. Soo Ha menjawab, dia adalah pengacara publik, Soo Ha melanjutkan “ saat tak ada seorangpun di pihakku, bukankah pengacara publik  adalah orang yang ada di pihakku?”  Hye Seong terdiam... merasa tertohok, karena selama ini dia bukan orang yang seperti itu. Lalu dia teringat pertanyaannya pada Lawyer Shin tadi, bagaimana jika bisa kembali ke 26 tahu silam...  ternyata jawababn Lawyer Shin tetap sama, kliennya tidak bersalah. Dan dia pun membenarkan kata-kata soo Ha.  Sambil menggenggam tangan Soo Ha, dia berusaha menguatkan dan mengatakan jika Soo Ha mengingat sesuatu untuk segera menyampaikan padanya. Soo Ha mengangguk sambil memandangi Hye seong dan tangannya bergantian....
Seperti biasa, Hye Seong yang gundah sedang di tempat favoritnya, ketika Kwan woo datang dengan dandanan rapi ala pengacara. Lalu mereka bicara di taman. Kwan Woo mengusulkan, untuk kasus Soo Ha ini, mengajukan persidangan dengan juri (jury trial). Hye seong yang tidak terpikir menggunakan cara ini, langsung menerimanya. Karena dalam jury trial, membutuhkan pengacara lebih dari satu, maka Kwan woo menawarkan diri, bukan sebagai pengacara publik, tetapi sebagai pengacara biasa. Meski tidak suka, Hye Seong menerima tawaran itu sambil mengatakan, “bagiku kamu hanya seseorang yang memiliki kemampuan mengubah bersalah menjadi tidak bersalah. Sekarang, aku membutuhkan orang dengan kemampuan itu.”
Kim Choong Ki, teman SMA Soo Ha, mengunjunginya di tahanan. Dia membawakan buku harian Soo Ha, dan dengan rasa terpaksa membacakan isinya karena tidak diizinkan memberikannya, hanya diizinkan untu membacakannya.
Sementara itu, Yoo Chang sangat senang ketika Kwan woo datang. Saking gembiranya, dia berlari ingin memeluk Kwan Woo, tapi kemudian Kwan woo membungkuk bersamaan dengan dia juga bertemu Lawyer Shin. *Lucu banget adegan ini wkwkwkw....* lalu Kwan woo masuk ke dalam kantor, di situ Lawyer Jang rupanya ketiduran dengan kondisi meja berantakan. Begitu tahu, ada yang datang, Lawyer Jang langsung terbangun dan dengan jaim mengatakan bahwa dia tidak sedang mengantuk meski kliatan banget wajahnya berantakan bahkan ada sesuatu nempel di pipinya. Kwan Woo hanya bisa tersenyum melihatnya....
Seung Bin sedang mengisi form kunjungan untuk mengunjungi Soo Ha, tapi kemudian petugas mengatakan dia tidak bisa mengunjungi soo Ha hari ini karena jatah kunjungan hanya satu orang per hari dan hari ini Soo Ha sudah ada yang mengunjungi. Siapa lagi kalau bukan Choong Ki, untuk membacakan buku harian..hehehe... meski tampak bandel, tapi dia itu teman yang baik ya...^^.
Seung Bin menunggu di depan gedung. Ketika Choong Ki kleuar, dia langsung memarahinya, kenapa dia selalu mengunjungi Soo Ha padahal dia bahkan bukan teman dekatnya. Hahah... kasian, Choong Ki ini selalu jadi korban kemarahannya Seung Bin. Choong Ki yang tahu isi buku harian Soo Ha, mengatakan pada Seung Bin untuk berhenti mengejar Soo Ha, karena bagaiamanapun Soo Ha tidak akan tertarik padanya. Seung Bin tahu itu, “Aku tahu, dasar kurang ajar! Aku tahu aku hanya buang-buang waktu. Aku sangat itu!!” bentaknya sambil menangis dan segera pergi.
Hye Seong menemui Soo Ha, “Jadi suatu hari kamu bangun dan sudah berada di rumah kakek. Dan kakek mengatakan bahwa kamu anak sepupunya?” Soo Ha: “Ya”. Hye Seong : “ Itu aneh. Padahal kamu benar-benar orang asing baginya. Tapi mengapa dia mengatakan kamu anak sepupunya?”
Soo Ha yang mengetahui dari buku hariannya bahwa ternyata pengacaranya itu adalah orang yang penting baginya, menjadi penasaran, “ Mengapa Anda berusaha sangat keras. Apakah semua pengacara seperti ini? Jika tidak, apakah aku ini orang yang spesial bagi Anda Miss Pengacara?” Soo Ha menanyakannya dengan wajah dan tatapan innocent, total penasaran, benar-benar tatapan tanpa beban; sangat berbeda dari tatapan Soo Ha yang tidak amnesia. Hye Seong membenarkan, bahkan baginya, Soo Ha sangat spesial. Hye seong mengatakan, bahwa Min Joon Gook, orang yang diduga dibunuh Soo Ha, telah membunuh ayah Soo Ha dan ibunya. Hye seong melanjutkan, “Dia memanfaatkan hukum sehingga lolos dari hukuman, dan kini dia membuatmu menjadi seorang pembunuh. Jika dalam persidangan nanti kamu kalah, aku tidak akan percaya pada yang namanya keadilan, hukum, atau apapun lainnya. Aku juga akan berhenti menjadi pengacara. Tapi aku tidak melihat itu. Bagaimanapu aku akan melindungimu dengan hukum. Jadi kamu sangat spesial bagiku, saat ini.” Soo Ha: “ Lalu bagaimana dengan kamu bagiku?” Hye Seong cukup terkejut dengan pertanyaan Soo Ha ini, tapi kemudian dia menjawab bahwa dia hanya seorang kenalan. Soo Ha tidak percaya, dan terus mengejar dengan pertanyaannya, “Benarkah? Aku tidak menyukaimu atau menganggapmu spesial?” Hye Seong terdiam, dia teringat ketika soo Ha menciumnya di aquarium. Tanpa memandang Soo Ha, Hye seong menjawab. “ Boleh dikatakan kamu tidak menyukaiku. Kamu bilang aku ini orang yang tidak teratur dan materialistik.” Soo Ha: “Bohong. Tidak seperti itu kan? Kenapa ini tampak seperti kebohongan?” Soo Ha mengatakannya dengan tatapan menyelidik tapi polos ( Hmmm,,, gimana ya mendeskripsikannya secara tepat??? Tatapan Soo Ha dan bahasa ekspresinya ketika amnesia bener-bener beda dari Soo Ha yang biasa. Tatapannya sebagai seorang amnesia, tampak lebih ringan, tanpa beban dan seperti layaknya anak seusianya. Sementara tatapan Soo Ha yang tidak amnesia, tampak dewasa, dalam, dan penuh tanggungjawab. Entah sutradaranya yang hebat, atau Lee Jong Suk yang keren aktingnya, atau keduanya sehingga jong Suk bisa menghadirkan Soo Ha yang sangat berbeda antara ketika dia amnesia dan ketika dia tidak amnesia. Keren!!) Hye Seong tetap bersikukuh bahwa dulu Soo Ha tidak pernah menyukainya, dan sekarang menyuruhnya untuk berkonsentrasi pada kasusnya. Soo Ha tampak tidak puas dengan jawaban itu.
Hye Seong duduk sendirian di dalam ruang sidang, kemudian Kwan Woo juga datang dan duduk di sampingnya. Kwan Woo bertanyaapa yang dilakukan Hye Seong di sini. Hye Seong menjawab, dia sedang menyiapkan diri untuk sidang esok hari. Begitu juga Kwan Woo, tujuannya ternyata sama. Dia merasa nervous dan takut, tapi dia akan berusaha keras agar Soo Ha diputuskan tidak bersalah. Dengan begitu dia bisa sedikit membayar hutangnya pada Hye Seong dan soo Ha. Dan berharap, nantinya Hye Seong bisa melihatnya (menyukainya)lagi.
Hari persidangan tiba. Do yeon dan jaksa satunya bersiap-siap. Demikian juga Hye seong dan Kwan woo, Yoo Chang yang turut membantu, memberikan lencana pengacara yang dulu pernah dibuang Hye Seong. Hye Seong menerimanya dan segera mengenakannya. Soo Ha juga bersiap-siap... dia mengenakan kaos dan kemeja yang disiapakan hye seong. Tiba-tiba sebuah memori muncul yang membuat Soo Ha  kesakitan pada kepala. Ingatan ketika dia bertemu Min Joon Gok di pemancingan, saat itu Min Joon Gok bicara sambil menangis.
Persidangan dimulai. Soo Ha memasuki ruang sidang, dia tampak gugup dan ketakutan melihat suasananya. Karena bagi Soo Ha yang amnesia, ini adalah pertama kalinya dia hadir di ruang sidang, ditambah lagi kali ini, dia yang menjadi pesakitannya. Soo Ha dibimbing petugas menuju kursinya, di samping Hye Seong. Hye seong menatap Soo Ha sambil tersenyum, berusaha menenangkannya. Soo Ha juga menatap Hye seong, berusaha mendapatkan kekuatan dari sana. Meski tersenyum, dalam hati Hye seong merasa khawatir, apakah dia bisa memenangkan persidangan ini. Sidang dibuka dengan pembacaan pernyataan dari jaksa, yang disampaikan secara elegan oleh Seo Do yeon dengan presentasi yang menurut Hye seong “flashy”. Di akhir presentasinya, Jaksa menuntut Soo Ha atas tindakan pembunuhan dan mutilasi. Hakim menanyakan apakah Soo Ha menerima tuduhan Jaksa. Soo Ha agak terkejut ketika ditanya hakim, karena potongan ingatan tentang joon Gok kembali muncul. Soo Ha yang tampak kebingungan, membuat Hye Seong khawatir. Kemudian dengan ragu-ragu sambil menatap Hye Seong  Soo Ha menjawab, dia tidak menerima tuduhan jaksa.
Giliran presentasi dari pihak Soo Ha yang dilakukan Hye seong. Dia berdiri dan menatap Lawyer shin di bangku audience, dan teringat pesan seniornya itu untuk memberi hormat pada jaksa sehingga mendapat kesan yang baik dihadapan para juri. Ketika itu, Hye seong menolak mentah-mentah. Tapi saat di persidangan, dia benar-benar melakukannya, memberi hormat pada Do yeon, jaksa dalam kasus ini. Hye seong memulai pembelaannya terhadap Soo Ha, yang menyatakan soo Ha tidak bersalah dengan segala alasannya. Soo Ha tidak pernah berniat melarikan diri, dia tidak muncul karena hilang ingatan. Dan semua bukti yang ada, merupakan bukti kondisional, bukan bukti langsung yang menyatakan bahwa Soo Ha melakukan pembunuhan.
Selanjutnya, kembali pada giliran jaksa. Do yeon menampilkan bukti lain, yaitu rekaman saat Soo Ha menyerang Joon Gok di sebuah toko dan foto potongan tangan Min Joon Gok, yang menarik perhatian para juri. Lalu dilanjutkan pihak Soo Ha oleh Lawyer Cha, pembelaan Kwan woo di sini cukup menarik.  Pisau yang menjadi barang bukti adalah pisau kecil, yang terlalu mustahil digunakan oleh Soo Ha untuk membunuh dan memutilasi Min Joon Gok yang bertubuh besar. Dia kemudian memutar rekaman, bagaimana dia membutuhkan waktu 8 jam untuk memotong-motong daging sapi seberat Min Joon Gok (80 kg) menggunakan pisau serupa (wkwkwkwk... di sini, tubuh Joon Gok dianalogikan daging sapi!!!). jadi tidak mungkin bagi Soo Ha melakukan kejahatn itu, dalam waktu hanya 4 jam dengan keadaan luka di bahunya belum sembuh. Para juri tampaknya bisa menerima apa yang disampaikan Lawyer Cha.
Kwan Woo melanjutkan, dengan banyaknya bukti yang mengarah pada Soo Ha, ada dua kemungkinan, yaitu memang Soo Ha pelakunya, atau Soo Ha dijebak, yang itu artinya ada tersangka lainnya di luar sana. Secara bergantian, Lawyer Cha dan Lawyer jang berusaha memberikan argumen untuk membela Soo Ha, seperti memunculkan kemungkinan tersangka baru yaitu pemilik pemancingan, dan fakta mencurigakan tentang kakek yang merawat Soo Ha dalam 1 tahun ini. Namun hal itu dapat dimentahkan oleh pihak jaksa. Dalam kondisi yang rawan itu, Lawyer Cha mengajukan reses tanpa persetujuan Hye Seong yang ternyata diterima oleh oleh hakim.
Selama waktu reses, tim Soo Ha menunggu kabar dari Yoo Chang yang sedang menjalankan misi, yaitu menemui orang yang melaporkan Soo Ha. Menurut Kwan Woo, orang itu mencurigakan karena dia tinggal di tempat yang jauh (Ga Pyeong)  dari tempat So Ha berada (Pulau Ganghwa). Namun ketika Yoo Chang memberi laporan, isinya sangat mengecewakan. Orang itu, yang namanya Moon Suk Nam, sama sekali tidak memiliki ciri yang mendukung sebagai pelaku pembunuhan Min Joon Gok, karena dia hanya seorang ahjuma!!!
Sementara itu, Soo Ha yang ditempatkan di ruangan tersendiri, kembali mendapatkan potongan memorinya tentang Min Joon Gok, Yaitu ketika dia mencekik Joon Gok dan hendak menikamnya. Tapi ingatan itu hanya sampai disitu, dan membuat Soo Ha bimbang, apakah dia membunuhnya atau tidak. Kembali ke Hye Seong dkk, mereka bingung harus bagaimana lagi, karena usaha mereka untuk memunculkan tersangka baru, gagal. Apakah mereka harus menerima keputusan bersalah atas Soo Ha?? Lawyer Shin menyinggung kasusnya 26 tahun lalu, kasus pembunuhan tangan kiri dengan tersangka utama Hwang Dal Joong. Tak diduga, hal itu memunculkan pikiran cemerlang dalam kepala dua juniornya, tersangka baru yang sesuai dengan semua barang bukti!!
Persidangan dimulai lagi.. Hye Seong menoleh pada Soo Ha yang tampak sangat gugup. Lalu dia menggenggam tangan Soo Ha berusaha menenangkan, Soo Ha pun menoleh dan menggenggam balik tangan Hye Seong... Hye seong bangkit dan menyampaikan pembelaannya lagi, bahwa ada satu lagi tersangka yang sesuai dengan semua bukti, bahkan dia ada di tempat kejadian, memiliki catatan panggilan yang sesuai, juga memegang pisau sebagai senjata dan memiliki cukup kekuatan untuk memotong satu tangan... siapakah dia?? Dia adalah Min Joon Gok. Tentu saja pernyataan itu diprotes oleh hakim, bagaimana mungkin korban yang sudah meninggal menjadi tersangkanya?? Lalu Hye Seong melanjutkan, bahwa dia yakin, korban yaitu Min Joon Gok, masih hidup!



Wednesday, July 17, 2013

Cameo keren di I Hear Your Voice

Whaaaaaa oppaaaaaa......aku langsung triak excited banget nget nget nget, liat oppa satu ini. Pas setahun yang lalu aku "ketemu" oppa ini, dan pas di Bulan Ramadan juga! Ingat drama Gentlemen's Dignity.... di situ  dia yang paling wise dan loveable... siapa lagi kalo bukan Yoon oppa, alias Lawyer Choi Yoon (Kim Min Jong)!! Cocok banget kan.. di IHYV, dia akan menjadi pengacara juga, seniornya Kwan Woo ceritanya.
Selain Yoon oppa, ada lagi cameo keren yang bakal nongol di episode perpanjangannya IHYV.. Seorang aktor watak yang kemampuan aktingnya te-o-pe-be-ge-te, dia berperan jadi antagonis yang cool di Hero (vs Lee Jun Ki) dan otak cybercrime di Ghost (vs So Ji Sub), dia juga jadi guru yang kocak tapi sangat dicintai di Dream High....Yups, he is  Oem Ki-Joon. Di sini dia juga bakalan jadi pengacara, tapi belum tau huungannya sama tokoh-tokoh utamanya.
Seperti di beritakan, karena rating yang tinggi, drama IHYV akan diperpanjang hingga episode 18 dari 16 episode yang direncanakan. Banyak pro kontra di kalangan dramalover, karena dikhawatirkan tambahan episode ini akan mengacaukan jalan cerita utama, tapi semoga saja tidak. Dan mungkin, dimunculkannya cameo keren itu sebagai salah satu upaya agar ratingnya terus naik. Semoga...
I Hear Your Voice akan tayang terakhir pada 1 Agustus, selanjutnya akan digantikan drama horor rom-com Master's Sun yang dibintangi So Ji Sub dan Gong Hyo-Jin.

(Sinopsis) I Hear Your Voice Episode 9

Soo Ha pergi dan menjanjikan pada Hye Seong bahwa min Joon Gok tidak akan pernah lagi mengganggunya. Apa sebenarnya rencana Soo ha...?
Hye Seong terbaring di rumah sakit. Dokter mengatakan “untungnya tidak ada organ yang terluka. Dia mengalami pendarahan jadi dia harus dirawat di rumah sakit beberapa hari.” Ternyata ada Kwan Woo di situ, buka Soo Ha. Sepertinya dia yang bertindak sebagai penanggungjawab Hye Seong di situ. Dokter melanjutkan, “tapi, apakah kita tidak melaporkannya pada polisi? Itu seperti luka tusukan.” (*oooowch... Joon Gok kah???)
Hye Seong siuman, Kwan Woo membantunya duduk. Lalu dia teringat pada Soo Ha dan meronta ingin mencarinya. Hye Seong mulai mengingat-ingat tentang Soo Ha: apa yang sebenarnya Soo ha pikirkan..... dia selalu mendengarkan suaraku. Tetapi aku, saat dia membutuhkan, tidak mendengarkan suaranya. Pada hari yang berat itu, bahkan jika kamu meninggalkanku......

Flash back: tiga hari yang lalu
Hye Seong mendapat klien seorang ahjusi yang (pura-pura) buta. Dia dituntut karena melakukan pelecehan seksual di dalam bus, tapi menolak tuntutan itu dengan alasan dia buta. Tapi Hye seong tahu, ahjusi itu bohong dan dengan cerdas dia berhasil menjebak sehingga kebohongan ahjusi terbongkar di hadapannya. Sementara itu di luar ruangan... Lawyer Cha tampak murung, karena merasa tidak enak pada Hye Seong setelah dia menjadi pengacara Joon Gok. Dan besok adalah hari pembebasannya.
Hari sudah malam, Soo Ha duduk menunggu di depan gedung kantor Hye seong. Saat dilihatnya Kwan Woo, dia diam-diam mengikutinya. Setelah berjalan cukup lama, Kwan Woo tiba-tiba menghilang di tikungan jalan... dia sadar ada yang mengikuti. Saat Soo ha mencari Kwan Woo, tak disangka Kwan Woo sudah ada di belakangnya. Lalu Soo Ha bertanya, “apa kamu pandai dalam bertarung?” Kwan Woo langsung memasang kuda-kuda, dikiranya Soo Ha sedang memnantangnya... Soo Ha malah tertawa.
Soo Ha: “Aku tidak akan bertarung denganmu, tapi aku ada permintaan..”
Kwan Woo: “permintaan.....?”
Esoknya, Soo Ha keluar dari apartemennya (bagus banget apartemennya Soo Ha). Bukan ke sekolah, karena dia hanya mengenakan kaos oblong dan celana panjang hitam, topi hitam dan membawa tasnya (cara jalannya itu lho... kereeen, kayak lagi jalan di catwalk, heheh). Di luar, Seung Bin sudah menunggu. Dia mengajak Soo untuk ke sekolah bersama. Tapi Soo Ha menyuruh seung Bin pergi sendiri. Lalu tiba-tiba Seung Bin merebut tas Soo Ha, “Apa yang kamu lakukan. Cepat berikan tasku!” bentak Soo Ha. Seung Bin menjawab dengan agak takut dan khawatir, “ tidak mau! Ayo kita ke sekolah bersama.”
Seung Bin lalu terdiam, dia merasakan ada benda aneh dalam tas Soo Ha, dalam hati :apa ini? Ini seperti pisau.  Soo Ha yang tau isi pikiran seung Bin langsung merebut tasnya dengan paksa.  Lalu mengatakan dengan wajah serius pada seung Bin untuk tidak berpikiran yang tidak-tidak dan jangan mengatakannya pada orang lain. Lalu pergi meninggalkan Seung bin....
Di pengadilan, ini saatnya pembacaan keputusan untuk Joon Gok. Setelah Judge Kim membacakan dasar pertimbangan dengan panjang lebar, akhirnya tiba pada keputusan bahwa terdakwa, Min Joon Gok, BEBAS!!!! Hanya Joon Gok yang berteriak penuh kemenangan, sementara Hye Seong, Kwan Woo, dan Do Yeon tampak begitu kecewa.
Hye Seong segera meninggalkan ruang sidang, kemudian Kwan Woo mengejarnya. “Hye seong, ayo kita bicara. Aku tahu, kamu sangat membenciku. Tapi aku tidak mau kehilanganmu karena ini. Apa yang bisa kulakukan. Apa yang bisa membuatmu melihatku lagi. Aku akan melakukan apun.” Hye Seong menanggapi dengan dingin, “tidak perlu melakukan apapun. Aku perlu seseorang untuk kubenci. Jika tidak, maka aku akan membenci diriku sendiri. Jadi diam, dan jangan melakukan apapun. Jadi aku bisa tetap membencimu.” Lalu meninggalkan Kwan Woo yang hanya bisa diam di depan patung mbak-mbak mbawa timbangan.....
Sampai di pintu berputar, Hye seong tidak bisa lagi membendung rasa sedih dan kecewanya. Dia terdiam di situ dan menangis.... menangis karena lagi-lagi dihadapkan pada ketidakadilan, dimana hukum tidak mampu melindunginya sebagai korban, dan justru melepaskan penjahat yang selama ini membuathidupnya tidak tenang dan merenggut nyawa ibunya. Hye Seong menangis sesenggukan sambil memanggil ibunya.... *sedih banget, aku ikut nagis pas nonton ini....merasa tak berdaya, kecewa, dan diperlakukan tidak adil* Trio hakim yang melihatnya turut merasakan kesedihannya. Sementara itu, Min Joon Gok yang dibebaskan, disambut oleh orang-orang dari lingkungannya. Saat akan memasuki mobil, Joon Gok melihat dan beradu mata dengan Soo Ha.
Lawyer shin kembali menemui mantan kliennya di penjara, Hwang Dal Joong, yang sempat dimintai Do Yeon agar memberi kesaksian yang memberatkan Joon Gok. Dia menceritakan bahwa Do Yoen memintanya datang lagi dalam sidang, tapi Lawyer Shin mencegahnya karena itu tidak akan menolong, justru akan membahayakan. Dia juga menyampaikan bahwa Do Yeon adalah anak Hakim seo, hakim yang telah membuatnya masuk penjara 25 tahun yang lalu, jadi jangan berhubungan lagi dengannya. .. tampak sekali kebencian Hwang Dal Joong pada hakim itu. Pada waktu yang sama, Do Yeon juga menceritakan perihal Hwang Dal Joong pada ayahnya yang mengundang reaksi terkejut pada hakim itu. Hakim seo, ayah Do Yeon, juga menyuruh anaknya itu untuk berhenti berurusan dengan Hwang Dal Joong.
Lawyer Cha masih di kantor, Yoo Chang datang memberikan setumpuk berkas-berkas kasus Min Joon Gok 10 tahun lalu. Dia mempelajarinya, lalu teringat pada permintaan Soo Ha, “jika Min Joon Gok bebas, utamakan untuk melindungi Hye Seong, karena Joon Gok pasti akan mencari Hye Seong dulu.” Tapi jawaban Lawyer Cha bener-bener mengecewakan, “aku pikir Min Joon Gok bukan orang yang akan melakukan hal seperti itu.” Namun Soo Ha dapat membaca keraguan dalam hati Kwan Woo, bahwa mungkin Soo Ha benar. Kemudian dia bergegas pergi....
Sementara itu, Hye seong sudah sampai di rumah... rumah yang terasa kosong tanpa Soo Ha. Setiap yang dia lakukan, selalu mengingatkannya pada soo Ha. Mulai dari minum langsung dari botol hingga mengambil mug, dia ingat bagaimana Soo Ha selalu mengingatkan agar Hye seong minum dengan gelas dan meletakkan mug di tempat yang mudah dia jangkau. Tapi sekarang sosok itu tidak ada lagi.... merasa kehilangan...dan sendirian.
Hye seong lalu beranjak ke kamarnya, sambil berbaring dia berbicara pada dirinya sendiri, berusaha membuatnya merasa nyaman dengan mengatakan bahwa sekarang lebih baik, tidak ada yang mengomel. Tapi dia mengatakannya dengan wajah tertekan, yang menunjukkan betapa dia sangat kehilangan Soo Ha, “dasar anak nakal! Knapa sekarang, setelah semua waktu  itu.....” Tiba-tiba Hye Seong  mendengar suara mencurigakan, lalu dia keluar kamar. Rumahnya telah dipenuhi asap, rupanya ada seseorang yang melemparkan bom asap dengan sengaja. Hye Seong langsung menelpon polisi.
Kwan Woo yang tadi bergegas pergi dari kantor ternyata sedang menuju rumah Hye Seong bersamaan dengan datangnya polisi. Syukurlah, Hye seong tidak apa-apa. Dia menunggu di beranda rumahnya sementara satu polisi memeriksa dalam rumah dan menemukan adanya bom asap. Polisi itu mencurigai pelakunya adalah Min Joon Gok seperti yang dikatakan Soo Ha. Lalu Kwan Woo menanyakan apakah Soo Ha juga menemuinya, disusul serangkaian instruksi pada dua polisi selayaknya memerintah anak buah, dan dua polisi itu menurut saja, hehehe... secara Kwan woo kan mantan polisi...
Ketika dua polisi itu pergi dengan mobil patrolinya, tampak Soo Ha di balik rimbunnya pohon sedang mengawasi, dia melepas sarung tangan dan memasukkan dalam tas yang di dalamnya.... ada beberapa bom asap lain. Ah... ternyata ini ulah Soo Ha agar para polisi dan Kwan Woo waspada dan benar-benar menjaga Hye seong. Soo Ha kemudian menelpon Min Joon Gok dan pergi hendak menemuinya. Min Joon Gok, sudah menunggu Soo Ha di suatu area parkir sebuah gedung... di tempat yang sepi dan gelap...

Setelah insiden bom asap, Kwan woo membawa Hye seong ke kantor. Hye Seong berusaha menelpon soo Ha tetapi tidak diangkat. Kemudian ada telepon masuk, dari Seung Bin. Dia mengatakan bahwa pagi tadi dia bertemu Soo Ha, dan mendapati benda aneh di dalam tas Soo ha, yang kemungkinan itu adalah pisau. Mendengar itu, Hye seong minta Seung Bin tidak menceritakanny pada orang lain. Lalu Hye seong bergegas hendak mencari Soo Ha, Kwan Woo mengikuti dan mengatakan dia akan menelpon polisi untuk mencari tahu keberadaan Min Joon Gok dan Soo Ha. Tapi ye Seong merebut hapenya melarangnya menghubungi polisi, lalu dia teringat Soo Ha pernah menginstal aplikasi pelacak di ponsel mereka. ..
Sementara itu, di suatu lorong yang gelap tampak seseorang berjalan dengan langkah yang mantap penuh tekad... Park Soo Ha... dia membuang tasnya, lalu mengeluarkan pisau lipatnya sambil terus berjalan dengan cepat tanpa rasa was-was sedikitpun. *ckckck...keren..keren..keren!! cara dia melangkah, cara dia membuang tas, pandangan matanya, bahkan cara dia mengeluarkan pisau... semua terlihat indah dengan gaya one man show di atas catwalk. Whoaaa... aku sampe rerun bagian ini berkali-kali, terpesona!!!*


Soo Ha sampai di area parkir. Dia menyapukan pandangan mencari Joon Gok. Di belakang sebuah mobil, tampak olehnya CCTV telah dirusak dan tergeletak di lantai. Soo Ha melangkah lagi, kali ini pelan-pelan sambil berteriak memanggil Min Joon Gok dan menyuruhnya keluar. Joon Gok menjawab sambil tertawa menyebalkan di tempat persembunyiannya, di dekat terminal listrik, dan dia membawa sebuah pipa besi panjang...  Soo Ha menggertak bahwa dia datang bersama polisi, tapi gertakan ini tidak mempan, bahkan Joon Gok mengatakan dia akan tetap hidup. Soo Ha: “aku tidak peduli. Jika kamu yang selamat kali ini, berarti kamu adalah pembunuh, kamu tidak akan bisa melakukan hal-hal bodoh lagi.” Joon Gok menjawab, “ kamu sama denganku. Jika kamu mati mati gadis itu akan sedih. Dan jika kamu membunuhku, kamu akan menjadi pembunuh. Itu sama saja.”
Mendengar provokasi Joon Gok, Soo Ha semakin tak sabar ingin menghabisi orang itu. Joon Gok melanjutkan, “Aku sudah memikirkan ini, jika aku bertarung denganmu, aku tahu aku akan kalah. Aku tidak bisa menyamai talentamu, agar seimbang aku harus memanfaatkan sesuatu, kan..” joon Gok membuka pintu terminal listrik dan mematikan lampu di area parki itu... seketika suasana menjadi gelap. Rupanya Soo Ha tidak mengantisipasi hal ini. Dalam keadaan gelap, Joon Gok berada di atas angin. Meskipun sudah berusaha menguasai keadaan, Soo Ha tetap tidak tahu posisi Joon Gok. Serangan pertama, dari arah depan yang tak terduga, mengenai tepat di tangan kanan Soo Ha sehingga pisaunya terlepas dari genggamannya. Joon Gok bergerak cepat dalam kegelapan.

Serangan kedua, pipa besi itu berhasil mendarat di punggung Soo Ha, dilanjutkan pukulan telak pada ulu hati dan persentuhan keras pipa pada kakinya. Pada waktu yang sama, Hye Seong dan Kwan Woo terus melacak keberadaan Soo Ha. Mereka telah berada di gedung yang tepat, tetapi belum tahu posisi Soo Ha secara pasti. Mereka berlari mengikuti petunjuk pada HP Hye Seong. Karena tidak tahu Soo Ha ada di lantai berapa, Hye Seong minta untuk berpencar. Meski Kwan woo sudah memperingatkan bahwa itu berbahaya, tapi Hye seong bersikeras karena baginya menyelamatkan Soo Ha itu lebih penting. Mereka pun berpencar....
Kembali ke area parkir, Soo Ha mendapat serangan bertubi-tubi dari Joon Gok. Ketika Joon Gok bersiap memukulnya lagi dari belakang, Soo Ha yang masih terjongkok, membuat gerakan memutar dan menyerang kaki Joon Gok. Sepertinya ini adalah serangan pertama Soo Ha, dan langsung berhasil menjatuhkan lawannya. Dengan cepat, Soo ha kembali menyerang Joon Gok dengan tendangannya... sementara Joon Gok berusaha bangkit, Soo Ha memanfaatkan kesempatan menuju terminal listrik dan menyalakan lampu.. berhasil. Lampu menyala, ini membuat Joon gok sangat panik. Dalam keadaan terang, Joon Gok benar-benar tidak ada apa-apanya bagi Soo Ha. Dia selalu gagal menyerang Soo Ha, sebaliknya malah menerima pukulan dan tendangan keras Soo ha berkali-kali, bahkan dilempar Soo Ha ke dinding!!

 Joon Gok yang sudah berdarah-darah berusaha bangkit... dan sambil menatap tajam pada joon Gok, Soo ha memungut pisaunya..melihat Soo Ha berjalan mendekat dengan pisaunya, Joon Gok bicara, “apa kamu benar-benar akan membunuhku? Kalo begitu kamu akan menjadi pembunuh.” Soo Ha menjawab “Aku tak peduli. Hanya kematianmu yang menjamin orang itu (baca: Hye Seong) akan selamat.” Dalam keadaan terdesak, Joon Gok masih bisa memprovokasi Soo Ha. Bersamaan dengan itu, Hye Seong datang...  Soo Ha yang telah terprovokasi kata-kata Min Joon Gok tanpa ragu lagi mengarahkan pisau itu padanya. Hye Seong berlari untuk mencegahnya, dan..... jlebb!!! Berhasil .. hye seong berhasil menyelamatkan Soo Ha dari ‘menjadi pembunuh’. Tapi semua itu harus dibayar dengan mahal... pisau itu berakhir di perut Hye Seong, menembus kulitnya.... darah mengucur deras. Soo Ha memandang itu dengan tatapan kaget dan putus asa. Orang yang paling ingin dia lindungi, kini justru terluka karenanya. Pisau yang sedianya dia persiapkan utnuk melindungi Hye Seong, malah berbalik melukainya... apa-apaan ini!
Hye Seong diambang kesadarannya berkata dengan nada keras pada Soo Ha, “Hey bodoh, aku sudah bilang padamu, jika kamu membunuh seseorang, kamu bukan lagi korban tetapi pembunuh. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan....?” Hye Seong semakin kesakitan, Soo Ha yang sangat shock, menjatuhkan pisaunya. Kesempatan itu dimanfaatkan Joon Gok... Dia mengambil pisau itu dan menyerang Soo Ha. Seperti sebuah bumerang, pisau itu juga melukai Soo Ha. Joon Gok berhasil menusuk punggung sebelah kiri Soo Ha. Saat akan melancarkan serangan lagi, tangan soo Ha berhasil menangkisnya, pisau terlepas dari tangan Joon Gok.. Soo Ha kemudian bangkit dan menyerang balik dengan penuh kemarahan. Dia mencekik Joon Gok sekuat tenaga. Hye Seong dengan sisa-sisa kekuatannya berusaha mencegah Soo Ha. Dengan ragu-ragu, Soo Ha pun melepaskan min Joon Gok. Dia kembali pada Hye Seong dan menopang tubuhnya.
Min Joon Gok benar-benar tidak tahu diri, dia mengambil kembali pisaunya dan hendak menyerang Soo Ha. Beruntung ada suara Kwan Woo yang memanggil-manggil Hye Seong dan soo Ha. Joon Gok lalu melarikan diri, masih dengan pisau di tangannya....  Soo Ha memegang Hye Seong yang semakin tak berdaya, dan dia mendengar suara dalam pikiran Hye Seong, “ jangan katakan pada siapapun apa yang terjadi. Katakan saja bahwa kamu tidak menusukku, tetapi Min Joon gok yang melakukannya, ok! Jika kamu mengatakan yang tidak-tidak... kamu akan....” lalu hye seong tak sadarkan diri. Soo Ha  menangis sambil memeluknya dan memintanya untuk bangun.
Sementara itu, Kwan Woo berlari-lari sambil terus memanggil nama soo Ha. Lalu tanpa sengaja dia melihat Joon Gok keluar dari lantai basement, tertatih-tatih, dan masih menggenggam pisau. Segera dia menuju area parkir di basement dan mendapati Soo Ha dengan wajah putus asa memeluk Hye Seong yang terluka...
Hye Seong berhasil dibawa ke RS. Di depan ruang operasi, Kwan Woo masih tampak shock. Soo Ha yang telah menjalani penanganan pada lukanya, segera menyusul Kwan woo. Di ujung koridor dia berhenti, kemudian memandang ke arah ruang operasi dan Kwan Woo yang menangis secara bergantian. Air mata soo Ha juga terus menetes.....

Hye Seong selamat, setelah operasinya berjalan lancar. Soo Ha berdiri di tepi ranjang, sementara noonanya itu belum sadarkan diri. Sambil menggenggam tangan Hye Seong, Soo Ha mendekat ke wajah  Hye Seong. Dia membisikkan sesuatu lalu pergi.
Kembali ke saat Hye Seong sadarkan diri, dan terdengar kata-kata Hye Seong “ Hari itu, Soo Ha menghilang...”
Hye Seong berusaha menghubungi paman Soo Ha, tapi rupanya dia sama sekali tak peduli. Hye Seong semakin menyadari, betapa Soo Ha adalah seorang yang kesepian. Dia tidak memiliki keluarga untuk bersandar, bahkan di sekolah dia tidak memiliki teman dekat. Sementara itu, polisi memasang pengumuman bahwa Min Joon Gok adalaha buronan atas percobaan pembunuhan  dan balas dendam. Polisi juga semakin mengetatkan penjagaan di sekitar rumah Hye Seong.
Kwan Woo mengundurkan diri dari pengacara publik, mungkin dia merasa bersalah karena dialah yang telah membuat Joon Gok bebas.
Malam hari, disebuah area pemancingan, seorang ahjusi dibuat shock dengan ditemukannya potongan telapak tangan kiri di kolam.... Esoknya, kejadian itu menjadi berita utama. Hye Seong yang mengawasi seorang tukang membetulkan pintu rumah, mendengar berita itu. Dari sidik jarinya, diketahui tangan itu adalah milik Min Joon Gok. Di TKP, polisi menemukan sebuah pisau dan ponsel Joon Gok. Hye Seong segera menuju kantor polisi, di situ dia tahu ternyata, seperti yang dia khawatirkan, Soo Ha menjadi tersangka utamanya. Keluar dari kantor polisi Hye Seong ingat, Soo Ha pernah berbisik padanya dan berjanji tidak akan melakukan apa yang dikhawatirkannya (membunuh Joon Gok). Hye seong yakin itu bukan mimpi. Dia juga yakin Soo Ha akan memgang janjinya.
Detektif  polisi menyelidiki tentang Soo Ha hingga ke sekolahnya. Seung Bin berusaha mencegah ketika para detektif itu akan menggeledah loker Soo Ha tapi gagal. Kim Choong Gi menunjukkan letak loker Soo Ha sambil beranjak pergi dengan membawa tasnya. Seung bin yang marah pada Choong Gi langsung melabraknya hingga Choong Gi tersungkur dan isi tasnya keluar.... di situ kita lihat, rupanya Choong Gi sudah mengamankan barang-barang Soo Ha: sebuah buku harian, sebuah buku bersampul biru dan headphone..... meski sering bersikap menyebalkan di luar, ternyata Choong Gi memiliki hati yang baik, dan dia peduli pada Soo Ha.
Seung Bin ada di kantor Hye Seong, sambil memberi kutek pada kuku Hye Seong dia mengatakan, “ Unni, separuh diriku ingin agar Soo Ha segera ditemukan. Tapi separuh yang lain ingin agar Soo Ha tetap dalam persembunyiannya.” Hye Seong: “kamu tidak ingin bertemu Soo Ha? Bukankah kamu bilang kamu menyukainya?”
Seung Bin: “Aku sangat menyukainya. Aku juga merindukannya.tapi jika dia tertangkap, dia akan dipenjara.” Hye Seong: “Kamu pikir Soo Ha itu pembunuh?” Seung Bin: “Unni,  bagaimana denganmu?” Hye Seong: “Aku tidak berpikir begitu. Tidak. Bukannya aku TIDAK BERPIKIR dia bukan seorang pembunuh, tapi.. Soo Ha memang bukan pembunuh. Aku yakin 100%!”
Setelah selesai dengan perawatan kukunya, Seung Bin berpamitan. Baru beberapa langkah, kemudian dia berbalik,mengambil sesuatu dari dalam tas, boneka teddy kecil, dan memberikanya pada Hye Seong seraya berkata, “ Soo Ha ingin memberikan ini padamu, tapi tidak jadi.” Hye Seong menerimanya dengan ragu.
Hari sudah gelap saat Hye Seong sampai di rumahnya. Dia tidak langsung masuk, tapi duduk di beranda dulu. Saat merebahkan badan, kepalanya mengenai sesuatu dalam tasnya dan membuatnya kaget. Apalagi sesuatu itu mengeluarkan suara yang familiar, suara Soo ha yang berkata “Lawyer Jang, kerja bagus.” Rupanya sumber suara adalah boneka tadi... Hye Seong membalas kata-kata dari boneka “ apa maksudmu dengan kerja bagus?” masih sambil memegang boneka di hadapannya, Hye seong terdiam lalu teringat ketika dia meminta Soo Ha mengatakan bahwa dia melakukan pekerjaan dengan baik, 10 kali..untuk membuatnya merasa nyaman (aku lupa, ini setelah Hye Seong menangani kasus yang mana ya.....???) Waktu    itu  Soo Ha menolak dan mengatakan bahwa itu kekanakan. Hye Seong menekan boneka lagi dan terdengar suara Soo Ha lagi,kali ini dengan bahasa banmal  (bahasa antara teman sebaya atau dengan orang yang lebih muda) “Jang Byun, kerja bagus". Hye Seong menimpali dengan wajah yang semakin memerah menahan tangis, “dasar!! Kamu bahan tidak menggunakan bahasa yang sopan!” lalu dia membunyikan boneka itu beberapa kali.....
Satu tahun kemudian....
Hye Seong bersiap-siap untuk berangkat kerja. Luka tusukan itu masih meninggalkan bekas yang jelas.. ada sedikit yang berbeda, gaya rambutnya, tidak lagi bergelombang... Hye Seong meninggalkan rumah dalam keadaa berantakan, sepertinya kebiasaan lama bersemi kembali... Hye Seong menanti bus di halte, saat melihat anak-anak SMA, dia teringat Soo Ha..

Sementara itu, Kwan Woo yang telah berhenti dari pekerjaannya, tengah berada di pemandian milik orangtuanya, sepertinya dia memutuskan untuk melanjutkan bisnis keluarganya itu, dan dandanannya.....ya ampyuuuun, culunyaaaaa!!!! Daebak!! Hahahah..... mengingatkanku pada teman Narotu si rambut jamur,,heheh.. dia berlari untuk melayani seorang customer yang ternyata Yoo Chang.  Mereka lalu membicarakan keadaan di kantor, Lwayer Shin dalam setahun ini tidak mau bicara dengan Lawyer Jang.  Dan Lawyer Jang kembali seperti dia setahun yang lalu...  mendengar itu, Kwan Woo menggumam, “seperti setahun yang lalu....???”  lalu menarik tangan Yoo Chang dan berkata “dia menjadi lebih muda?!” *gubrak!!!!* wkwkwkwkwkwkwkw........................
Benar adanya, Hye Seong lama kembali lagi, seorang pengacara yang sama sekali tak memiliki semangat untuk membela kliennya, pengacara yang asal-asalan... dan ini cukup membuat frustasi Do Yeon dan Judge Kim. Selesai persidangan, Hye Seong dan Do yeon bertemu di dalam lift. Do Yeon berterima kasih karena berkat Hye Seong, dia mendapat banyak uang (maksudnya menang dalam kasus). Lalu Hye Seong menjawab, “ apa kamu senang? Karena kamu menang dariku?” Do yeon: “ini tidak menyenangkan. Jadi cepat dan bangkitlah” pintu lift terbuka, Do Yeon pergi meninggalkan Hye Seong yang spechless. Di dalam bus, Hye Seong menyandarkan kepala pada jendela... tak bersemangat.  Dia menulis di ponselnya “ Ibu, hari ini adalah hari yang sangat berat. Bahkan terdakwa berbohong, dan aku dicemooh oleh Do Yeon. Ibu... bukannya menjadi naga, aku malah menjadi belut. Haruskah aku terus begini?”   Hye Seong melanjutkan membaca curhatannya yang lain... yang semuanya ditujukan pada ibu...*poor Hye seong, tak ada siapa-siapa lagi di sisinya..*
Tiba-tiba saat memandang ke luar jendela, dia melihat seorang pemuda mirip Soo Ha, sedang berjalan dengan memakai headphone di kepalanya. Hye Seong langsung meminta pak sopir menghentikan bus-nya dan turun mengejar pemuda itu...setelah berhadapan dengan pemuda itu, yang ternyata bukan Soo Ha, Hye Seong merasa putus asa dan memarahi pemuda itu, “mengapa kamu memakai headphone? Itu membuatku bingung?! Mengapa kamu tidak menjawab?!” lalu berbalik dan pergi... heheh.. saat berjalan, dia merasakan sakit pada kakinya, ternyata lecet akibat lari tadi
Sampai di rumah, hye Seong mengobati lecetnya. Lalu dia mengambil boneka tedy Soo Ha dan membunyikannya. Hye seong memarahi boneka itu, meletakkannya dengan keras di samping bantalnya, lalu tidur kerukupan selimut.
Dua detektif yang menyelidiki kasus Soo Ha mendatangi sebuah rumah... mereka menanyakan Park Soo Ha dengan menunjukkan gambarnya. Kakek pemilik rumah langsung kaget.. sepertinya soo ha memang berada di situ. Di dalam kandang ayam, seorang pemuda sedang memunguti telur...

Kakek memanggil pemuda itu Soon Wook... yang dipanggil menoleh menunjukkan wajah innocent-nya dan itu wajahnya Soo Ha! Itu Park Soo Ha!!! Apa dia mengganti namanya?? Tapi Soo Ha tampak benar-benar bingung ketika detektif memanggil dengan nama Park soo Ha. Amnesia kah.....??? Apa penyebabnya???
Sementara itu, Hye Seong yang masih tersembunyi di balik selimutnya, mengangkat telepon dengan ogah-ogahan. Tapi kemudian dia bangkit terkejut, “Apa?! Kamu menemukan Soo Ha?!” Hye Seong kemudian ke kantor polisi. Di sana dia langsung menerobos masuk, begitu melihat Soo Ha dia memukulkan dompetnya dan marah-marah pada Soo Ha. Soo Ha dengan tatapan bingung mebgatakan, “apakah namaku Park soo Ha? Semua orang di sini memanggilku dengan nama itu. Apakah kamu mengenalku?” Soo Ha menatap wanita di depannya dengan penuh tanya

Sementara Hye Seong tampak sangat shock... tidak bisa mengatakan apa-apa... lalu melepaskan tangannya dari Soo Ha.
Episode 9 ends.
Amnesia.... ini sering banget muncul di drama Korea ya.. semoga ke depannya, tema amnesia tidak membuat drama ini menjadi klise dan mudah ditebak. Aku berharap, drama ini akan selalu memberi kejutan-kejutan yang tak biasa... agar tetap istimewa..